Jumat 19 Dec 2014 11:15 WIB

Hadapi Terorisme Poso, Polri: Tanpa Sinergisme, Polri Tidak Akan Optimal

Rep: C82/ Red: Erdy Nasrul
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, akan mendesak pihak-pihak terkait untuk menyudahi potensi terorisme di Poso, Sulawesi Tengah. Hal itu, menurutnya, termasuk upaya mencegah potensi munculnya dukungan terhadap organisasi Islamic State Iraq and Syiria (ISIS) dari wilayah tersebut.

Menanggapi hal tersebut Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Agus Rianto mengatakan, dalam menghadapi permasalahan bangsa termasuk terorisme, peran dari seluruh lembaga negara sangat dibutuhkan. "Ini menyangkut berbagai sektor dalam artian stakeholder yang seharusnya bertanggung jawab dalam permasalahan tersebut," kata Agus di Mabes Polri, Kamis(18/12).

Agus mengatakan, semua pihak harus bersama-sama berupaya untuk menuntaskan masalah terorisme, mulai dari hulu hingga hilir atau dari akar hingga akhir. Seluruh instansi, lanjutnya, harus menjalankan tugas sesuai dengan kompetensi masing-masing. Polri pun, lanjutnya, melalui unit-unit yang ada terus melakukan upaya pencegahan. "Polri melalui unit-unit yang ada seperti Binmas, Intelijen melakukan langkah-langkah preemtif pembinaan berbangsa bernegara. Tugas-tugas patroli untuk mencegah terjadinya kejahatan," ujarnya.

Menurut Agus, saat ini, tuntutan masyarakat terhadap Polri telah bergeser menjadi pencegahan agar kasus tersebut tidak terjadi. Untuk masalah teroris, lanjutnya, pencegahan merupakan bagian dari penegakan hukum. "Misal, sesorang yang dicurigai membawa bom, sebelum meledak, dilakukan penegakan hukum. Dia membawa benda berbahaya, itu dapat dilakukan proses hukum," kata Agus.

Ia pun menyebutkan penyebab dari sulitnya permasalahan teroris di Poso untuk dituntaskan. "Kenapa sulit ya kembali lagi kepada masyarakat, bagaimana pun dia saudara-saudara kita juga," ujarnya.

"Masyarakat ini kan dinamis, pelaku bisa dari tempat itu bisa dari lain. Bahkan ada dari negara lain. Sehingga seluruh komponen bangsa harus ikut bertanggung jawab sesuai kapasitasnya," tambahnya lagi.

Agus juga mengklaim, Polri selalu melakukan evaluasi terkait pendekatan keamanan selama ini. Namun, hal tersebut, lanjutnya, kembali lagi pada peran dari elemen lain yang ada. "Kapolri selalu mengatakan, tanpa sinergi dari berbagai pihak dan masyarakat dengan yang lain, Polri tidak akan bisa optimal," ujar Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement