Kamis 18 Dec 2014 15:31 WIB

Longsor Terjadi, Warga Harus Terus Waspada

Rep: c71/ Red: Damanhuri Zuhri
Jalur rawan longsor
Foto: Antara
Jalur rawan longsor

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPARNA -- Intensitas tinggi hujan di wilayah Kabupaten Tasikmalaya menuntut warga meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana tanah longsor.

Sebagai daerah dengan tingkat rawan bencana nomor dua nasional, warga Tasikmalaya harus paham dan siap jika bencana benar-benar datang.

"Di tingkat kecamatan harus selalu waspada. Masyarakat harus sadar untuk tidak menebang pohon sembarangan. Membuat rumah juga harus mengkaji dan melihat potensi bencana di wilayah itu," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Kundang Sodikin, Kamis (18/12).

Kundang mengaku saat ini banyak warga yang sudah terlanjur membangun rumah di wilayah rawan bencana. Kebanyakan alasannya, kata Kundang, karena memiliki tanah di tempat itu serta akses yang dekat dengan lahan pertanian.

Kundang mengakui dahulu warga tidak banyak yang memperhitungkan bahaya mendirikan rumah di daerah rawan bencana.

Meski begitu, menurut Kundang, hal tersebut tidak menjadi masalah dengan catatan warga kini paham dengan kondisi mereka. "Ya sudah tidak apa-apa. Yang penting mereka harus siap sehingga tidak akan timbul korban," ujar Kundang.

Kundang menyampaikan, sejak Januari hingga November tahun ini telah terjadi 338 kejadian bencana di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Kerugian dari kejadian itu mencapai Rp 24,5 miliar. Dari kejadian tersebut 56 persen disebabkan oleh tanah longsor. Hampir seluruh wilayah Kabupaten Tasikmalaya sendiri berpotensi rawan bencana.

Kundang mengaku beberapa warga yang tinggal di wilayah rawan sudah direlokasi. Meski begitu, kata Kundang, masih ada warga di 17 kecamatan yang tinggal di wilayah rawan.

Selain waspada longsor, Kundang juga mengimbau warga untuk waspada terhadap angin kencang yang kemungkinan melanda Tasikmalaya pada Desember hingga Januari nanti.

Sementara itu, tanah longsor menerjang Dusun Gunung Gadung, Desa Giriwangi, Kecamatan Gunung Tanjung, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (16/12) pukul 16.30 WIB. Longsor menimpa dua rumah. Satu rumah rusak berat dan satu rumah rusak ringan.

12 rumah lain yang berdekatan pun terancam longsor. Penghuni rumah yang rusak kini tengah dievakuasi ke rumah saudara. Terkait kejadian itu, Kundang mengaku pihak BPBD telah memberikan bantuan sembako. Masyarakat juga diimbau untuk terus waspada bahaya bencana susulan.

Kokom (32 tahun) salah seorang korban longsor mengaku ketika kejadian sedang tidur bersama anaknya. "Waktu itu hujan besar dan cukup lama. Setelah saya mendengar bunyi keras saya langsung pergi keluar rumah dan menyelamatkan anak," ujar Kokom.

Kokom dan keluarganya kini tinggal di rumah orang tuanya. Saat ini, ia mengaku masih takut dan belum berani kembali ke rumahnya. warga harus terus waspada,

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement