REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON -- Masyarakat pengguna kereta api (KA) terutama kelas ekonomi yang melintasi Cirebon, kini bisa menikmati waktu tempuh yang lebih pendek. Hal itu menyusul telah beroperasinya jalur ganda (double track) ruas Larangan-Ciledug.
''Dengan dioperasikannya jalur ganda selatan ruas Ciledug - Larangan, maka akan semakin memperpendek waktu tempuh sekitar 30 menit, khususnya bagi perjalanan KA ekonomi dan KA barang,'' ujar Manager Corporate Communication PT KAI Daop 3 Cirebon, Gatut Sutiyatmoko, Rabu (17/12).
Selama ini, KA yang melintas di jalur Larangan - Ciledug harus menunggu di stasiun ketika berpapasan atau bersilang dengan KA lain. Namun, dengan adanya jalur ganda, maka KA yang melintas di jalur tersebut tidak perlu menunggu di stasiun terlebih dulu.
Gatut menjelaskan, jalur ganda lintas selatan ruas Larangan – Ciledug itu resmi dioperasikan pada Selasa (16/12) lalu. Adapun panjang jalur ganda pada ruas tersebut mencapai 25 km.
Menurut Gatut, pengoperasian jalur ganda ruas Larangan - Ciledug tersebut merupakan pembangunan tahap II di wilayah Daop 3 Cirebon. Sedangkan tahap pertama, sudah dioperasikan jalur ganda ruas Prupuk-Larangan sepanjang 18 km pada 28 Mei 2014 silam.
Gatut menambahkan, pembangunan jalur ganda lintas selatan saat ini memang sedang dikebut oleh pemerintah. Pasalnya, keberadaan jalur tersebut memberikan dampak yang sangat besar terhadap transportasi massal berbasis KA.
Gatut mengungkapkan, jalur ganda lintas selatan itu melalui Cirebon-Prupuk-Purwokerto-Kroya-Kutoarjo-Yogyakarta-Solo-Madiun-Surabaya, sepanjang kurang lebih 800 km. Percepatan pembangunan jalur ganda lintas selatan Jawa itu menjadi pendukung kegiatan transportasi massal penumpang dan barang.
''Pembangunan jalur ganda lintas selatan Jawa itu ditargetkan selesai pada akhir 2016,'' tegas Gatut.
Gatut menyatakan, kedepan progres pembangunan jalur ganda lintas selatan berikutnya adalah ruas Ciledug - Cirebon Prujakan sejauh 32 km. Menurutnya, pengerjaan di ruas tersebut sudah mencapai fisik pekerjaan 90 persen dan sisanya 10 persen berupa pekerjaan pemasangan wesel dan penyambungan jalur.