Senin 15 Dec 2014 19:40 WIB

Pengunggah Larangan Jilbab Syar'I di BUMN Sulit Ditemui

Rep: Yulianingsih/ Red: Agung Sasongko
foto terkait kriteria penampilan di sebuah BUMN
Foto: akun twitter @estiningsihdwi
foto terkait kriteria penampilan di sebuah BUMN

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemilik akun twitter @istiningsihDwi yang mengunggah larangan jilbab syar'I di media sosial sulit ditemui. Bahkan dua nomer telepon seluler miliknya tidak aktif untuk dikonfirmasi.

Saat ROL menyambangi kediamannya di daerah Notoprajan NG II Yogyakarta, Dwi Istiningsih tidak berada di rumah. Hanya Ibunya Hj Mahyar Diana yang menemui. "Tidak disini, dia (Isti) sering di kontrakan-nya. Kadang saja kesini," ujar beliau, Senin (15/12).

Mahyar yang berprofesi sebagai bidan masih mengenakan mukena lengkap saat menemui ROL. Beliau habis sholat Ashar. Menurut Mahyar, Isti adalah putri kedua dari dua bersaudara. Isti berprofesi sebagai staf pengajar di sebuah Sekolah Tinggi Kesehatan di Yogyakarta. Isti pernah mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif untuk DPRD DIY namun tidak lolos.

Isti merupakan lulusan Fakultas Psikologi UGM dan aktif diberbagai kegiatan sosial. Saat ditanya apakah ada saudaranya yang kerja di BUMN, Mahyar mengatakan tidak tahu. "Tinggalkan saja nomer telpon nanti kalau pulang biar dihubungi," katanya.

Saat ROL meminta konfirmasi by phone Ibu dua anak ini menghubungi putrinya namun tidak aktif. Saar ROL mengunjungi kontrakannya yang letaknta sekitar 800 meter dari rumah Ibunya, suasana juga nampak sepi.

Rumah kontrakan Isti di Suronatan dengan ornamen bambu di depannya ini terkunci rapat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement