REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA–Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung menemui Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Senin (15/12). Pertemuan atas inisiatif Akbar ini untuk meminta pendapat Habibie terkait persoalan Golkar antara Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.
Menurut Akbar, pertemuan ini merupakan pertemuan lanjutannya dengan BJ Habibie. Sebelumnyaa, kata Akbar, ia pernah menemui Habibie pada 28 November 2014. Saat itu, lanjutnya, dia membicarakan persoalan tentang Munas Bali yang akan dilaksanakan dua hari setelah pertemuan tersebut.
“Jadi, pertemuan hari ini merupakan laporan lanjutan saya,” tegas Akbar saat ditemui wartawan usai pertemuan selama dua jam di kediaman BJ Habibie di Patra Kuningan, Jakarta Selatan.
Akbar mengaku telah membicarakan tentang adanya tim penyelamatan yang dilakukan kubu Agung Laksono kepada Habibie. Ia juga melaporkan tentang dua munas yang dilakukan kedua kubu, yakni di Bali dan Ancol.
Akbar menjelaskan, BJ Habibie sangat prihatin dengan yang terjadi di Golkar.
“Beliau sangat concern terhadap terjadinya dua kepemimpinan Golkar,” ujarnya. Menurutnya, Habibie tidak menyangka bisa sejauh ini masalah yang dialami Golkar.
Akbar menjelaskan, Habibie saat ini sedang berusaha dan memikirkan jalan keluar terkait masalah Golkar. Habibie, kata Akbar, sedang mencari langkah yang bisa ia lakukan demi mencari jalan keluar dari permasalahan Golkar.
Menurutnya, Habibie berencana akan mengundang dan mengajak sesepuh lain untuk mencari solusi yang tepat. “Dengan harapan bisa terwujudnya islah dalam partai Golkar,” jelasnya. Dengan begitu, Golkar bisa melanjutkan kiprah politiknya pada 2015 nanti.
Mengenai alasan Akbar memilih Habibie, menurut Akbar, Habibie merupakan seorang tokoh besar di Indonesia.
“Beliau tokoh senior dan sesepuh partai Golkar yang sudah banyak berkiprah dalam pemerintahan kenegaraan,” tambahnya.