Senin 15 Dec 2014 14:38 WIB

Pantai Kuta Diserbu Sampah Kiriman

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Salah satu di Pantai Kuta, Bali.
Foto: Antara
Salah satu di Pantai Kuta, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Pantai Kuta, Bali selalu penuh dengan sampah di pengujung tahun. Sampah-sampah itu pada umumnya adalah sampah kiriman akibat fenomena angin musim barat yang bertiup dari wilayah barat ke timur.

Mrinalini, seorang wisatawan mancanegara dari Bangalore, India mengaku kecewa dengan kondisi Pantai Kuta yang kotor. Dia sudah berada di Bali sejak Jumat pekan lalu dan berencana libur panjang di sana.

"Pantai di luar hotelku cukup kotor dan pasirnya lengket sekali untuk berjalan. Saya cukup kecewa sebab awalnya berharap mendapatkan suasana pantai lebih baik," kata Mrinalini, dijumpai Republika, Senin (15/12).

Wanita muda yang menginap di salah satu hotel berbintang di Kuta itu mengakui staf kebersihan di Pantai Kuta rajin menjaga kebersihan pantai. Mereka rutin membersihkan dan menyapu pantai dengan mesin khusus setiap pagi hari. Akan tetapi, pantai selalu saja kotor kembali di sore hari oleh sampah plastik, kayu, dan jenis sampah lainnya.

Koordinator Balawisata Kabupaten Badung, I Ketut Ipel mengatakan Balawisata sudah mengantisipasi sejumlah hambatan yang akan mengurangi kenyamanan berwisata para wisatawan yang datang ke Pantai Kuta. Mereka sebelumnya telah melakukan sejumlah tindakan preventif di pantai dan laut.

"Kami sudah bekerja sama di pantai dengan sejumlah pihak untuk membersihkan areal yang menjadi titik-titik gundukan sampah," kata Ipel dihubungi Republika.

Balawisata yang juga merupakan mitra dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung ikut serta menjaga kebersihan area Pantai Kuta. Mereka membantu mengumpulkan sampah setiap hari, memasang papan-papan peringatan, papan-papan imbauan, juga memberikan informasi kepada wisatawan bahwa kotornya Kuta merupakan fenomena tahunan.

"Kami coba jelaskan kepada wisatawan bahwa ini adalah fenomena alam yang rutin terjadi setiap tahun. Biasanya, sampah-sampah kiriman ini akan selalu ada hingga Maret," kata Ipel.

Selama angin musim barat berembus, kata Ipel, Pantai Kuta akan selalu menjadi tempat menumpuknya sampah kiriman dari muara sungai-sungai terdekat. Sampah kiriman di Pantai Kuta biasanya terjadi dua kali dalam setahun setiap musim hujan tiba disertai angin barat. Sampah-sampah yang berasal dari sungai-sungai dan kali terdekat akan dibawa ke pantai. 

Tahun ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memproyeksikan musim hujan di Bali akan berlangsung hingga Februari 2015. Balwisata yang terdiri dari 168 anggota dan memiliki 23 pos yang tersebar di sepanjang pesisir pantai Badung dan Kuta mengoptimalkan berbagai cara untuk membantu meringankan bencana ekologis ini. Baru-baru ini, mereka bersama TNI melakukan operasi 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement