REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Besarnya volume material tebing Telogo Lele Desa yang longsor di Desa Sampang Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara, menyebabkan areal yang tertimbun material longsor menjadi sedemikian luas. Areal timbun longsor ini mencapai puluhan hektare dan berubah menjadi areal lumpur yang sangat luas dan dalam.
Hal inilah yang menyebabkan ratusan tim evakuasi kesulitan melakukan pencarian korban.
''Tim evakuasi kesulitan mencapai semua titik lokasi yang kami perkirakan lokasi korban tertimbun, karena untuk areal longsor menjadi areal lumpur yang sangat dalam,'' kata Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo, Ahad (14/12).
Kepala Desa Slamet, mengakui ada beberapa titik lokasi korban yang masih belum terjangkau tim evakuasi. ''Medannya memang menjadi sulit karena areal longsoran bukan merupakan tanah kering. Namun sudah menjadi lumpur yang bisa mencapai kedalaman puluhan meter karena hujan masih terus turun,'' katanya.
Karena itu, dalam proses evakuasi yang dilakukan sepanjang Sabtu (13/12), upaya pencarian korban hanya terbatas dilakukan di beberapa titik. Kebanyakan petugas evakuasi dari Basarnas, TNI/Polri, BNPB dan berbegai elemen relawan yang terlibat, harus hati-hati memilih rute untuk mencapai lokasi yang diperkirakan menjadi tempat tertimbunnya korban.
''Tim evakuasi memang harus hati-hati. Kalau salah melangkah, nanti malahan ikut terbenam lumpur,'' kata Slamet.
Untuk itu, meski pun sudah ada alat berat yang mencapai dekat lokasi longsor, alat berat tersebut tidak bisa langsung diterjunkan ke lokasi yang diperkirakan banyak korban tertimbun. Alat-alat berat ini, akhirnya hanya dioperasikan untuk melaukan evakuasi timbunan longsor yang menutupi jalan raya yang menghubungkan Kota Banjarnegara-Karangkobar. Panjang jalan yang tertimbun longsor ini mencapai lebih dari 1 km.