Sabtu 13 Dec 2014 18:34 WIB

Jokowi Berkisah tentang Megawati dan Sungai Ciliwung

Presiden Jokowi bersama Presiden Park Geun-Hye.
Foto: AP/Ahn Young-joon
Presiden Jokowi bersama Presiden Park Geun-Hye.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Jokowi membeberkan oleh-oleh hasil lawatannya ke Korea Selatan pada pertengahan pekan ini.

"Ada beberapa hal yang saya pelajari dari Pemerintahan Korea Selatan dalam mewujudkan good governance, tata kota berbasis keserasian alam seperti taman-taman kota yang indah dan sungai yang bersih kini taman kota dan sungai menjadi andalan utama pariwisata di Korea Selatan," katanya melalui akun Facebook miliknya pada Sabtu (13/12).

Dia melanjutkan, "Juga bagaimana Pemerintahan Korea Selatan mendorong rakyat-nya untuk mencintai teknologi. Mereka menerobos dari situasi masyarakat yang berantakan setelah perang Korea di tahun 1950-an menjadi masyarakat yang maju di tahun 1980-an dan menjadi raksasa teknologi kreatif dunia bahkan menyamai Jepang dalam bidang teknologi."

Dalam hal pembenahan sistem birokrasi yang saat ini menurut pengakuan PBB, kata Jokowi, birokrasi Korea Selatan merupakan Birokrasi terbaik sedunia, mereka telah meletakkan landasan birokrasi yang terbuka dan terukur itu sejak beberapa dekade lalu. Berikut rincian lengkapnya:

Dijelaskan pada saya, bahwa Korea Selatan meletakkan landasan komputerisasi bagi sistem manajemen informasi (SMI) birokrasi-nya sejak tahun 1970, lalu pada dekade 1980-an mereka meng-komputerisasi database birokrasi, setelah database birokrasi terbangun rapi lalu mereka membangun jaringan koneksi cepat internet.

Tiga hal yang dibangun itu ternyata membentuk Pemerintahan Korea Selatan yang efektif, efisien dan terbuka. Pola manajemen informasi seperti inilah yang kemudian menciptakan Pemerintahan yang bersih karena mendapat pengawasan langsung dari masyarakat dan lembaga-lembaga independen yang tumbuh di tengah masyarakat.

Pembenahan sistem manajemen birokrasi Korea Selatan berujung pada e-Government yang selain amat efektif dalam memudahkan mata rantai kerja internal birokrasi juga sangat cepat dalam melayani masyarakat, masyarakat bisa cepat melakukan pengurusan dokumen sipil juga pemantauannya.

Selain e-Government, saya juga mempelajari dari Korea Selatan bagaimana mereka menata sungai-sungai mereka, pembersihan sungai dilakukan secara berkesinambungan dan bukan proyek bongkar tutup tapi sudah direncanakan dalam puluhan tahun, hasilnya sungai-sungai yang membelah kota seakan menjadi kanal-kanal cantik seperti di Amsterdam. Saya ingin sungai-sungai di Jakarta seperti di Seoul.

Beberapa waktu lalu saya pernah bersama Ibu Megawati ke Sungai Ciliwung, saya melihat sungai besar yang membelah kota Jakarta itu, Bu Mega cerita Sungai Ciliwung amat bersih saat beliau masih remaja, bahkan Bung Karno kerap membawa oleh-oleh salak condet yang tersohor itu ke Istana dimana Bu Mega dengan riang menerima oleh-oleh ayahanda-nya, buah salak khas Condet banyak tumbuh di bantaran sungai Ciliwung. Namun kini kondisi sungai ciliwung kurang baik, sudah saatnya kita membenahi sungai-sungai yang membelah kota dan tercemar.

Saya sendiri bisa dikatakan "anak pinggir sungai", di Bantaran Kalianyar, Solo. Semasa saya menjadi Walikota di Solo saya sudah membereskan sungai-sungai di kota Solo, namun saya belum puas, saya ingin sungai-sungai kita indah seperti kanal-kanal di Kota Seoul atau Amsterdam, itu mimpi saya yang ingin saya wujudkan dan segera saya kerjakan dalam pemerintahan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement