Jumat 12 Dec 2014 18:06 WIB

Said Didu Komentari Pergantian Dirut BUMN

Said Didu
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Said Didu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan sekretaris menteri BUMN Said Didu menilai pergantian sejumlah direksi di BUMN saat ini sudah sangat transparan dan tidak ada intervensi dari siapapun seperti direktur utama (Dirut) Pertamina dan Garuda beberapa waktu lalu.

“Saya melihat pergantian direksi saat ini telah disesuaikan dengan tantangan yang dihadapi oleh masing-masing BUMN kedepan. Sehingga dibutuhkan orang yang tepat untuk menjawab semua tantangan tersebut,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (12/12).

Said mengapresiasi, objektifitas yang ditunjukan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno dalam menjaring para calon direksi BUMN. Menurut dia, hal itu terlihat dengan dilibatkannya pihak independen dalam proses melakukan penilaian direksi yang akan menjabat.

“Malah saya melihat sangat bagus seleksi direksi BUMN kemarin seperti penunjukan Pak Dwi (Soetjipto) sebagai direktur utama Pertamina yang baru sama sekali tidak ada intervensi," katanya. "Pak Dwi memang mempunyai kemampuan untuk mencari sumber dana yang sangat murah guna pengembangan usaha saat menjabat sebagai dirut PT Semen Indonesia,” tambahnya.

Said menjelaskan, ada dua hal yang harus diperhatikan dalam menjaring direksi BUMN yaitu tidak adanya kriminalisasi jabatan dan kepastian karir para direksi tersebut. “Kapastian karier berkaitan dengan obyektifitas penilaian kinerja dan kemampuan menjawab tantangan perusahaan dimasa datang,” jelasnya.

Khusus untuk direksi Garuda, Said memberikan catatan tantangan yang akan dihadapi oleh direksi yang baru adalah melakukan efisiensi dan peningkatan pendapatan perusahaan. Pasalnya, dibutuhkan orang yang bisa mempuyai karakter bisa mencari terobosan guna peningkatan pendapatan perusahaan.

“Tantangan direksi sekarang beda dengan masa pak emir. Sekarang yang dibutuhkan Garuda adalah direksi yang mempunyai karakter bisa meningkatkan revenue dan mengurangi beban utang,” tegas Said.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement