Jumat 12 Dec 2014 05:12 WIB

KPK Jadikan Yogyakarta Kembangkan Konsep Antikorupsi Berbasis Keluarga

Rep: C67/ Red: Julkifli Marbun
Adnan Pandu Praja
Adnan Pandu Praja

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Adnan Pandu Praja mengatakan, akan menjadikan Yogyakarta untuk mengembangkan konsep anti korupsi berbasis keluarga. Menurutnya, berdasarkan riset yang dilakukan KPK setiap tahunnya indeks integritas nasional Yogyakarta selalu menempati urutan teratas.

Karena itu, Adnan mengharapkan dari Yogyakarta korupsi di Indonesia bisa dibersihkan. “nantinya Yogyakarta akan dijadikan sentra pembersihan korupsi,” ujar Adnan, dalam sambutannya pada Awarding Night ACFFest 2014 Anti Corruption Film Festival di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Kamis (11/12) malam.

Menurut Adnan, korupsi di Indonesia merupakan fakta yang bisa ditemui sehari-hari. Untuk itu, Adnan mengajak kepada masyarakat untuk memberantas bersama-sama melalui dengan jargon yang disampaikan jujur barengan.

Selain itu, kata Adnan, KPK kedepannya akan menggelorakan semangat anti korupsi kepada generasi pemuda melalui film. Pasalnya, semangat anti korupsi lebih mudah disosialisasikan kepada  generasi muda melalui film.

KPK, lanjut Adnan, mengharapkan terdapat pesan yang disampaikan kepada generasi muda secara berulang-ulang. Sehingga bisa bisa mendoktrin generasi muda bahwa korupsi merupakanm perilaku jahat. Adnan menambahkan, KPK berencana film yang terpilih akan dikumpulkan dalam satu CD untuk dijadikan pelajaran wajib di sekolah.

Festival ini diadakan oleh KPK dalam rangka memperingati hari anti korupsi se dunia. Naskah film yang masuk ke panitia sebanyak 333 dari seluruh Indonesia. Naskah tersebut kemudian diseleksi menjadi 27 nominator dari berbagai kategori. Menurut Adnan,  jumlah peserta tahun ini festival meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement