REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Sebanyak 30 personel gabungan dari jajaran Polsek Pakong dan Polres Pamekasan, hingga kini masih bersiaga di lokasi carok di Desa Bandungan.
"Sampai malam ini, personel kami masih tetap bersiaga di lokasi carok, dan penjagaan sengaja kami perketat, karena pihak-pihak yang terlibat carok itu masih bertetangga dan masih memiliki hubungan famili," kata Kapolres AKBP Nanang Chadarusman kepada Antara di Pamekasan, Kamis malam.
Rumah kedua belah pihak pelaku carok hanya berjarak sekitar 200 meter, bahkan ada yang satu halaman. Sehingga, polisi menerapkan sistem pengamanan ketat di lokasi itu.
Menurut Kapolres, penyebab terjadinya carok di Desa Bandungan, Kecamatan Pakong itu, karena permasalah tanah waris. "Jadi sama seperti kasus carok yang terjadi di Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur beberapa waktu lalu itu," ucapnya, menjelaskan.
Pelaku carok di Desa Bandungan yang terjadi Rabu (10/12) itu sementara diketahui sebanyak empat orang, dan mereka telah ditangkap petugas saat kejadian.
"Hanya saja, sebagian masih menjalani perawatan medis di RSUD Pamekasan," tuturnya.
Sementara, seorang ustad bernama Sahlan Arif (39) warga Desa Bandungan, juga menderita luka bacok menjadi korban carok yang terjadi di desa, Rabu sore (10/12).
Sahlan merupakan guru agama di pesantren Madu Kawan, Desa Palesanggar, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan. Ia menderita luka bacok di bagian tubuhnya bersama mertuanya Juma'ie (50).
"Sahlan ini menjadi korban karena hendak membantu mertuanya yang saat itu diserahkan kelompok orang saat menggarap sawah yang dipimpin oleh Heji," kata adik kandung korban, Nadin Arif di rumah korban.
Pada waktu kejadian, Nadin berada di rumahnya di Desa Bujur, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan, dan mendengar kabar bahwa kakaknya, Sahlan Arif terlibat carok.
Saat itu juga, Nadin langsung berangkat ke Desa Bandungan, Kecamatan Pakong, dan ternyata sesampainya di rumah Sahlan, korban sudah tidak ada di lokasi kejadian karena telah dirujuk ke RSUD Pamekasan.
Kasus carok di Desa Bandungan, Kecamatan Pakong yang terjadi, Rabu (10/12) itu merupakan kali kedua dalam dua bulan terakhir ini.
Kasus yang sama juga terjadi di Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, pada 20 November 2014. Dua orang tewas dalam peristiwa itu, dan empat orang pelaku telah ditangkap petugas Polres Pamekasan.