REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada akhir tahun 2014, Palang Merah Indonesia (PMI) mengelar dua agenda besar. Yakni, Penganugerahan Satyalancana Kebaktian Sosial Donor Darah Sukarela (DDS) 100 kali dan Musyawarah Nasional (Munas) PMI ke-20. Kedua acara ini diselenggarakan secara estafet pada 15-18 Desember di Jakarta.
“Karena itu, baik acara penganugerahan dan Munas dilakukan berbarengan karen berdekatan dengan pergantian kepengurusan yang akan dilakukan saat Munas,” kata Sekretaris Jenderal PMI Budi A Adiputro dalam konferensi pers yang digelar di Markas Pusat PMI, Kamis (11/12).
Budi menjelaskan, untuk acara penganugerahan akan dihadiri Presiden RI, Joko Widodo. Ada 864 pendonor darah 100 kali dari 17 provinsi se-Indonesia yang menerima penghargaan itu.
Masing-masing berasal dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.
Acara yang dihadiri sekitar 1.500 peserta dengan tema "Kebersamaan untuk pengabdian ini, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (JK) akan memberikan laporan pertanggung jawaban program kerja selama lima tahun kepengurusan periode 2009-2014. Selanjutnya, PMI juga akan memilih Ketua Umum PMI periode 2014-2019 untuk menggantikan JK yang kembali menjabat sebagai Wakil Presiden RI.
“Selama periode kerja lima tahun, PMI telah melakukan tiga program utama. Yaitu pelayanan donor darah, penanggulangan bencana, dan meningkatkan kegiatan pencegahan di segala masalah kerentanan masyarakat,” kata Budi.
Budi mengungkap, selama kepemimpinan JK PMI mencapai kemajuan penting. Mulai dari peningkatan jumlah donor darah, gerai donor darah, dan 875 operasi penanggulangan bencana, termasuk di dalam negeri.
Seperti di Gunung Merapi, banjir di Wasior Papua Barat, gempa dan tsunami Mentawai (Sumatera Barat), banjir DKI Jakarta, dan kecelakaan pesawat Sukhoi. Di luar negeri, PMI terlibat dalam memberikan bantuan kemanusiaan saat terjadi banjir di Bangkok (Thailand), topan Haiyan (Filipina), konflik etnis di Myanmar, dan tsunami di Jepang.
“Di bidang pencegahan kerentanan, selama masa kepemimpinan lima tahun Jusuf Kalla, PMI telah melakukan Gerakan Bersih Lingkungan dengan menjalankan program “Sejuta Sekop dan Cangkul” untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan,” tutup Budi.