Kamis 11 Dec 2014 11:14 WIB

Bawa 2,1 Kilogram Sabu, Wanita Rusia Ditangkap di Bali

Polisi memeriksa barang bukti berupa zat kimia bahan sabu-sabu atau prekursor dan berbagai alat produksinya saat pengungkapan kasus pabrik sabu-sabu di Mapolresta Denpasar, Bali, Jumat (19/9). (Antara/Nyoman Budhiana)
Polisi memeriksa barang bukti berupa zat kimia bahan sabu-sabu atau prekursor dan berbagai alat produksinya saat pengungkapan kasus pabrik sabu-sabu di Mapolresta Denpasar, Bali, Jumat (19/9). (Antara/Nyoman Budhiana)

REPUBLIKA.CO.ID, KUTA, BALI -- Seorang wanita warga negara Rusia, Magnaeva Aleksandra (26) ditangkap aparat Bea dan Cukai Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, karena kedapatan membawa 2,1 kilogram narkotika jenis sabu-sabu pada Ahad (7/12).

"Tersangka sudah beberapa kali membawa barang itu ke sejumlah negara tetapi baru di Bali ia tertangkap," kata Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Ngurah Rai, Budi Harjanto dalam keterangannya kepada awak media di Kuta, Kabupaten Badung, Kamis.

Menurut dia, pengangguran kelahiran Magadan, 3 November 1988 itu ditangkap di Terminal Kedatangan Internasional sesaat setelah mendarat dari Hong Kong sekitar pukul 18.00 Wita.

Tersangka yang menumpangi pesawat Hong Kong Airlines, HX-707 rute Hong Kong-Denpasar itu berupaya menyelundupkan barang haram dengan modus yang konvensional yakni disembunyikan di rongga dalam koper berwarna ungu miliknya.

"Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam terhadap barang itu melalui 'narcotic test', kristal benang tersebut merupakan sediaan narkotika jenis sabu-sabu," imbuhnya.

Dalam koper tersebut ditemukan 10 bungkusan plastik bening yang dilapisi kertas karbon dan lakba bening berisi kristal bening.

Dari hasil pengungkapan terhadap Magnaeva, Budi menjelaskan bahwa tersangka diduga berperan sebagai kurir atas perintah seorang pria berinisial P yang diketahui menjadi kekasihnya di Tiongkok.

"Perkenalan tersangka dilakukan melalui media sosial," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement