Kamis 11 Dec 2014 02:50 WIB

BPBD Garut: Hadapi Banjir, Kewaspadaan Harus Ditingkatkan

Rep: C71/ Red: Yudha Manggala P Putra
banjir di pemukiman warga (ilustr)
Foto: ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
banjir di pemukiman warga (ilustr)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Bencana banjir bandang yang melanda Kecamatan Cikajang, Garut menuntut peningkatan kewaspadaan terutama warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut meminta warga untuk selalu siaga baik untuk bencana banjir maupun bencana longsor yang kerap menimpa wilayah tersebut.

Pada Selasa (9/12) siang terjadi banjir bandang di beberapa kampung di Desa Mekarjaya, Cikajang, Garut akibat luapan Sungai Cibarengkok. Berdasarkan laporan BPBD Garut, tak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut. Akan tetapi, 279 rumah terendam dan 41 rumah rusak berat. Selain itu, enam rumah hanyut akibat banjir tersebut. Banjir juga merendam delapan masjid dan dua madrasah.

Di Desa Tanjungjaya, Banjarwangi juga terjadi banjir pada waktu yang bersamaan dengan kejadian di Cikajang. Tim dari BPBD, TNI, dan Polri pun mengevakuasi korban sementara ke balai desa atau rumah tetangga yang tidak dilanda banjir. Selain itu, korban juga diberikan bantuan seperti makanan siap saji, selimut, tikar, dan kebutuhan seragam sekolah.

"Kewaspadaan dan kesiagaan harus selalu ada dalam kondisi apa pun," ujar Kepala BPBD Garut, Dikdik Hendrajaya, Rabu (10/12). Untuk mendukung hal itu, kata Dikdik, tim dari BPBD selalu siap membantu 24 jam.

Saat ini, seluruh warga korban banjir telah kembali ke rumah masing-masing. Untuk keluarga yang rumahnya hanyut, saat ini masih menumpang di rumah tetangga terdekat. Kegiatan yang dilakukan pada hari tersebut adalah membersihkan rumah korban dari sisa lumpur.

Setiap kantor Kecamatan pun harus siap menjadi posko penanggulangan bencana. Selain itu, jajaran tim dari dinas kesehatan juga selalu siaga dalam mengantisipasi bencana yang cukup tinggi terutama dalam musim hujan kali ini.

Dikdik mengaku banjir di Cikajang sebenarnya cukup jarang terjadi. "Kebetulan hujan sangat deras. Tahun lalu pernah banjir namun intensitasnya memang jarang," ujar Dikdik.

Kepala Desa Mekarjaya, Sukanda menceritakan banjir datang secara tiba-tiba ketika hujan deras turun. Akibatnya, menurut Sukanda, banyak warga yang tak bisa menyelamatkan barang berharga mereka. "Hujan sangat deras dan tiba-tiba langsung banjir," ujar Sukanda.

Dedeh (40 tahun), salah seorang korban banjir juga menyampaikan hal yang sama. Dedeh mengatakan karena banjir datang sangat mendadak, ia tak sempat menyelamatkan harta berharga miliknya. "Mudah-mudahan pemerintah bisa segera memberikan bantuan," harap Dedeh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement