Rabu 10 Dec 2014 13:27 WIB

HTI: Doa Secara Islam Itu Wajar!

Rep: C13/ Red: Winda Destiana Putri
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan.
Foto: Antara
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana yang dilakukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan untuk merevisi doa di sekolah memperoleh banyak pertentangan. Pertentangan ini pun muncul dari beberapa ormas Islam termasuk Hizbu Tahrir Indonesia (HTI).

Menurutnya, kebiasaan membaca doa secara Islam ini sudah lama dilakukan di Indonesia. "Doa secara Islam itu wajar," kata Juru Bicara (Jubir) HTI Ismail Yusanto saat dihubungi Republika Online pada Rabu (10/12).

Ismail mengatakan cara seperti itu sudah menjadi kebiasaan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Bahkan, sebagian acara-acara besar di Indonesia selalu berdoa dengan cara Islam.

"Seperti saat Perayaan Hari Besar Indonesia (PHBI), sidang-sidang bahkan saat pelantikan menggunakan doa secara Islam," ujar Ismail. Oleh karena itu, bukan menjadi hal yang aneh jika sebagian cara berdoa dilakukan secara Islam.

Ismail menjelaskan, seperti diketahui mayoritas warga Indonesia itu penganut agama Islam. Maka, ujarnya, menjadi hal yang wajar jika berdoa secara Islami.

"Sama halnya di Bali yang sebagian besar beragama Hindu," kata Ismail. Ia menambahkan, masyarakat Bali termasuk kaum minoritas seperti Islam di sana tetap menggunakan cara agama Hindu jika berdoa.

"Jelas wacana Mendikbud ini aneh!" kata Ismail.

Menurutnya, Mendikbud terlalu serius menanggapi keluhan kaum minoritas yang meminta doa di sekolah direvisi. Karena selama ini doa yang dilakukan di sekolah saat sebelum dan sesudah belajar itu selalu menggunakan tata cara Islam.

Ismail mengaku khawatir masalah ini akan memunculkan suatu kondisi yang berlebihan. Misalnya, kata Ismail, kondisi ini akan membuat setiap sekolah membangun rumah-rumah ibadah umat lain. Hal ini tentu akan mengagetkan umat mayoritas, mengingat hanya masjid (rumah ibadah umat Islam) yang selalu dibangun di setiap sekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement