Rabu 10 Dec 2014 11:25 WIB

'Bangun Identitas Sebagai Negara Maritim'

Ketua Umum Kamar Dagang Industri Indonesia (KADIN) Suryo Bambang Sulisto
Ketua Umum Kamar Dagang Industri Indonesia (KADIN) Suryo Bambang Sulisto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Suryo Bambang Sulisto menginginkan berbagai pihak dapat bahu membahu untuk membangun identitas Indonesia sebagai negara maritim yang berdaulat dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat.

"Bangun identitas sebagai negara maritim dengan mengembangkan kemampuan mengelola laut menjadi sumber kemakmuran dan kesejahteraan rakyat," kata Suryo Bambang Sulisto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (10/12).

Sejumlah langkah yang perlu dilakukan antara lain adalah mengupayakan fasilitas "cold storage" untuk mendukung sentra-sentra pelabuhan perikanan.

Selain itu, ujar dia, perlu pula mengupayakan pembangunan Sentra Perikanan Terpadu (SPT) yang berskala nasional, mempercepat modernisasi pelabuhan melalui perbaikan infrastruktur, dukungan regulasi yang kondusif, serta peningkatan kualitas SDM dan mendorong terciptanya standardisasi kapal pelayaran rakyat.

Kadin juga mendorong pemerintah untuk mengupayakan penetapan 14 pelabuhan untuk membangun konektivitas dengan negara-negara ASEAN sesuai dengan Sislognas (Sistem Logistik Nasional), mengupayakan sinkronisasi logistik untuk menghilangkan tumpang tindih, serta mengupayakan percepatan pembangunan NSW di seluruh pelabuhan utama di Indonesia.

Sebelumnya, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan fokus terhadap pembangunan sektor kemaritiman seperti yang dicanangkan pemerintah membawa tantangan sekaligus peluang besar bagi dunia usaha.

"Fokus pemerintah pada sektor kemaritiman membawa tantangan luar biasa berat tetapi peluang yang juga luar biasa besar," kata Suryo Bambang Sulisto saat membuka Rapat Pimpinan Nasional Kadin di Jakarta, Senin (8/12).

Menurut dia, proses logistik maritim dinilai masih terkendala dalam hambatan infrastruktur yang sangat tinggi. Selain itu, distribusi sejumlah barang dinilai masih bergantung kepada kapal asing.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement