Selasa 09 Dec 2014 14:55 WIB

Polwan Disuruh Joget Antisipasi Bentrokan Pendemo

 Tiga Polwan memakai sepatu roda saat mengikuti apel gelar pasukan Operasi Ketupat 2014 di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/7).  (Republika/ Yasin Habibi)
Tiga Polwan memakai sepatu roda saat mengikuti apel gelar pasukan Operasi Ketupat 2014 di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/7). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Seratusan polisi wanita yang disiapkan dari beberapa satuan dan fungsi dipasang di garda terdepan untuk berjoget dan menari mengantisipasi bentrokan saat berunjuk rasa. Berdasarkan pantauan, Selasa, nampak seratusan polwan ditempatkan dibeberapa titik termasuk di kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Selasa.

Perwira Pengendali di lapangaan AKBP Suswati memimpin para polwan tersebut menari dan berjoget dengan diiringi musik dangdut serta musik lainnya. "Kami akan menghibur adik-adik pendemo agar bisa tertib dan kita pasti memediasi adik-adik untuk bertemu dengan Pak Kajati yang penting itu tadi, tertib," jelasnya dihadapan ratusan mahasiswa. Meskipun hujan mengguyur Kota Makassar para polwan itu tetap saja menghibur para pendemo di pelataran kantor Kejati Sulsel yang luasnya sekitar seratusan meter persegi.

Peringatan Hari Anti Korupsi di Makassar mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian sebanyak 3.184 orang personel serta aparat TNI Kodam VII/Wirabuana. Beberapa isu korupsi yang disuarakan para pengunjuk rasa yakni penuntasan sejumlah kasus-kasus yang banyak melibatkan pejabat hingga kepala daerah. Salah satu yang menjadi fokus pengunjuk rasa adalah dugaan korupsi dana bantuan sosial (Bansos) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang merugikan keuangan Rp8,8 miliar yang melibatkan banyak legislator DPRD Sulsel. Selain itu dugaan korupsi reklamasi pantai Center Point of Indonesia (CPI) yang diduga melibatkan pejabat Pemprov Sulsel.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement