Selasa 09 Dec 2014 14:51 WIB

Kantor Perkebunan Sawit Dibakar Ratusan Warga

Kebun sawit, ilustrasi
Foto: Darmawan/Republika
Kebun sawit, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,SAMPIT--antor perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah dibakar ratusan warga desa.

"Informasi yang kami terima sekitar 300 orang dari beberapa desa yang ada di wilayah Kecamatan Antang Kalang yang melakukan penyerangan dan membakar kantor utama PT BUM," Kepala Desa Tumbang Kalang Hardi P Hadi kepada wartawan di Sampit, Selasa.

Kantor PT BUM dibakar warga pada Senin (8/12) sekitar pukul 14.00 WIB. Warga desa menjadi brutal dan kemarahannya tidak terkendali karena pihak perusahaan tidak memenuhi tuntutan mereka, yakni ganti rugi lahan pertanian yang digarap pihak perusahaan.

Selain membakar Kantor utama PT BUM, massa yang emosi juga membakar aset lainnya milik perusahaan, yakni kendaraan operasional.

Akibat kejadian itu, selain kantor perusahaan yang terbakar, uang tunai ratusan juta milik perusahaan yang di simpan dalam lemari besi juga turut hangus terbakar.

Saat kejadian tidak ada aparat kepolisian yang melakukan pengamanan, sehingga aksi anarkis warga tidak ada yang menghalangi.

Pasca-kejadian dibakarnya Kantor utama PT BUM oleh warga, situasi keamanan di daerah itu masih tegang. Bahkan massa juga mengancam akan mendatangi kembali kantor perusahaan itu.

"Sampai saat ini ratusan warga desa masih berjaga dan bersiaga, jika pihak perusahaan tidak segera menyelesaikan permasalahan, maka tidak menutup kemungkinan warga akan kembali mendatangi kantor perusahaan itu," katanya.

Permasalahan antara pihak perusahaan dengan warga desa tidak hanya masalah ganti rugi lahan pertanian saja, melainkan masih banyak persoalan lainnya yang belum diselesaikan oleh pihak perusahaan.

"Saya berharap kejadian itu tidak terulang lagi, agar warga tidak bertindak anarkis sebaiknya pihak perusahaan segera menyelesaikan semua permasalahan," ucapnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement