Senin 08 Dec 2014 22:06 WIB

Mabes Polri Mengaku Belum Terima Laporan Kericuhan Paniai Papua

Rep: c82/ Red: Joko Sadewo
Warga Papua
Foto: Antara
Warga Papua

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak empat warga dilaporkan tertembak aparat keamanan saat melakukan aksi unjuk rasa di Lapangan Karel Gibai, Enarotali, Kabupaten Paniai, Senin (8/12). Penembakan dilakukan aparat karena massa melakukan pembakaran mobil Toyota Fortuner sebagai bentuk kemarahan akibat pemukulan satu warga sipil oleh aparat hingga pingsan malam kemarin.

Saat dikonfirmasi, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan belum menerima laporan mengenai kronologi kejadian tersebut. "Saya masih menunggu laporan dari sana," kata Boy usai menghadiri acara di Gedung Purna Wira, Jaksel, Senin (8/12).

Boy pun mengaku belum mengetahui jumlah pasti korban yang jatuh akibat kejadian tersebut."Korbannya juga saya masih nunggu," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Adat Pania Jhon Gibai menjelaskan, peristiwa berawal saat sebuah mobil Fortuner warna hitam melintasi perbukitan Togokotu, Kampung Ipakiye, Paniai Timur dengan kondisi lampu padam. Beberapa anak yang tengah berada di posko Natal menegur pengemudi mobil tersebut dan meminta untuk menyalakan lampu kendaraannya. Tidak terima ditegur, cekcok mulut pun terjadi.

Usai bertengkar, pengemudi mobil lantas melaju ke Posko Timsus 753 di Uwibutu dan kemudian kembali lagi ke posko tersebut dengan membawa beberapa temannya. Di posko tersebut, mereka diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang anak di sana.

Keesokan paginya tepatnya pagi ini, rombongan masyarakat kampung Ipakiye bergerak menuju Kota Enarotali. Kedatangan mereka dengan maksud ingin meminta penjelasan aparat keamanan mengenai penganiayaan tersebut.

Masyarakat yang marah pun lantas membakar mobil Fortuner tersebut dan kemudian berkumpul di Lapangan Karel Gobai, Enarotali sambil menyanyi dan menari.

Namun, aparat kemudian melakukan penembakan dengan alasan pembubaran massa. Akibatnya, empat orang masyarakat sipil tewas dan beberapa puluh lainnya luka-luka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement