REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional (munas) IX di Bali optimistis Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri akan mengakui kepengurusan mereka. Golkar yakin Mega tidak akan mengintervensi kadernya yang telah menjadi Menteri Hukum dan Ham, Yasonna H. Laoly. "Mbak Mega pasti mendukung," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas IX Bali, Ade Komaruddin kepada wartawan di Jakarta, Senin (8/12).
Ade mengatakan adalah ketua umum partai paling senior di Indonesia. Mega telah mengalami pahit getirnya memimpin partai. Mega misalnya pernah merasakan sakitnya intervensi pemerintah Orde Baru saat ia terpilih menjadi ketua umum PDIP dalam kongres Medan 1993. "Dia sudah merasakan pahitnya memimpin partai," ujar Ade.
Hal lain yang membuat Ade optimistis adalah Golkar tidak memiliki konflik dengan Megawati. Golkar bahkan turut mendukung terpilihnya Megawati sebagai presiden menggantikan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) lewat Sidang Istimewa MPR. "Kami tidak pernah mengerjai beliau (Mega). Bahkan kita yang mendorong dia menjadi presiden," kata Ketua Fraksi Golkar DPR RI ini.
Ade menilai Munas IX di Ancol bersifat ilegal. Sebab munas tersebut tidak diikuti oleh pemilik suara sah yang berasal dari unsur pimpinan DPD I provinsi, DPD II kabupaten/kota, dan ormas sayap partai pendiri serta yang didirikan. "Semua dokumen kita (munas Bali) bisa dipertanggungjawabkan," ujar Ade. Muhammad Akbar Wijaya Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT