Senin 08 Dec 2014 13:44 WIB

DPR: Pemerintahan Jokowi Jangan Ingin Terlihat Gagah

Rep: Muhammad Akbar Wijaya / Red: Erdy Nasrul
Fahri Hamzah
Foto: Antara
Fahri Hamzah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah mengkritik rencana Menteri Pendidikan, Anies Baswedan menghapus Kurikulum 2013. Menurutnya rencana Anies tidak mencerminkan sikap penghormatan terhadap kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Jangan kepengen kelihatan gagah, ah tolak! Hormati dong Pak SBY," kata Fahri kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (8/12).

Fahri meminta pemerintahan Jokowi berhenti membangun pencitraan. Menurutnya jangan sampai kebijakan yang dibuat Jokowi hanya mengedepankan keinginan berbeda dari SBY. "Kan sudah berkuasa, jadi ga perlu pencitraan lagi," ujarnya.

Wakil Sekretaris Jendral DPP PKS ini melihat rencana menghapus kurikulum 2013 masih kontroversial. Menurutnya pejabat eselon di kementerian pendidikan masih mendukung kurikulum 2013. Upaya mengevaluasi implementasi kurikulum jangan sampai merusak seluruh konten yang telah dibuat dengan matang.

Rencana menghapus Kurikulum 2013 akan berimplikasi besar terhadap implementasi di lapangan. Terutama menyangkut anggaran yang sudah dikeluarkan pemerintahan SBY. "Penghentian itu mencakup berapa wilayah? Berapa sekolah? Level apa? Saya dengar itu di atas Rp 2 triliun. Apa itu hangus?," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement