REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Ri Joko Widodo mengaku meneggelamkan kapal ikan yang berasal dari luar negeri bukan untuk pamer kekuatan. Menurut Jokowi dalam akun Facebook Ir H Joko Widodo mengungkapkan, tindakan ini sudah termasuk ke dalam prinsip kedaulatan Indonesia.
"Penenggelaman kapal ikan asing yang mencuri ikan di wilayah RI bukan soal gagah-gagahan atau semacam display politik," ujar Jokowi dalam akun facebooknya, Ahad (7/12).
Jokowi menyatakan akan mengukur secara objektif hasil dari tindakan penenggelaman kapal ikan asing tersebut. Menurutnya, ia ingin melihat dampak peningkatan hasil tangkapan nelayan Indonesia setelah insiden tersebut. Setelah itu, ia juga ingin mengetahui lebih jauh peningkatan ekspor dan kesejahteraan nelayan dari dampak tindakan yang dilakukannya tersebut.
Jokowi mengungkapkan akan mengadakan patroli Angkatan Laut secara intensif. Ini dilakukan, katanya, setelah langkah penenggelaman kapal itu dilakukan. Ia berharap patroli ini bisa menjamin wilayah laut indonesia bersih dari penagkapan ikan secara ilegal.
"Dan nelayan-nelayan dari bangsa sendiri bisa berdikari secara ekonomi," tulis Jokowi. Selain itu, ia berharap hasil tangkapan nelayan Indonesia bisa masuk ke dalam pasar internasional.
Sebelumnya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama-sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Bakorkamla menenggelamkan tiga kapal asing yang melakukan pencurian ikan (illegal fishing). Mereka melakukan tersebut di wilayah laut Indonesia, pada Jumat (5/12).