REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus senior Hajriyanto Y Thohari berharap ada titik temu antara dua kubu yang sekarang sedang berseteru di Partai Golkar saat ini.
"Islah, perdamaian, kompromi, konsensus, rekonsiliasi, atau apa pun namanya, di antara dua kubu itu. Damai itu baik, damai itu indah. Untuk apa berkelahi dan berpecah belah," katanya, Sabtu (6/12).
Ia menyatakan, tak tahu bentuk perdamaian atau rekonsiliasi seperti apa yang bisa diwujudkan. Atau malah, bagaimana mewujudkannya.
"Yang saya tahu damai itu bagus, damai itu baik. Maka wujudkanlah perdamaian itu. Caranya sangat normatif dan idealis: harus sama-sama saling mengalah, saling menekan ego masing-masing, win-win solution, dan saling menghindari loosing face. Itu saja," papar mantan wakil ketua MPR itu.
Ia menjelaskan, tidak suka melihat adanya perpecahan di Golkar. Karenanya ia menyatakan, enggan untuk mendukung salah satu kubu.
"Saya tidak mau berada dalam pusaran kemelut dan perpecahan. Dan untuk itulah saya tidak berada di pihak manapun. Saya konsisten menyampaikan appeal bagi terwujudnya rekonsiliasi," papar dia.
Presidium Penyelamat Partai Golkar rencananya akan melaksanakan munas tandingan di Jakarta, hari ini, Sabtu (6/12). Kabarnya munas akan diselenggarakan di salah satu hotel di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Informasi yang diterima ROL, persiapan munas XI versi Agung Laksono dan kawan-kawan sudah dipersiapkan dalam waktu sepekan belakangan. Namun, belum dapat dipastikan berapa orang peserta yang akan ikut.