REPUBLIKA.CO.ID, MINAHASA UTARA -- Doa lintas agama oleh para tokoh agama yang ada di desa pesisir mengawali proses evakuasi pesawat Elang Nusantara Air yang jatuh di perairan Minahasa Utara pada Selasa (2/12) lalu.
Deputi Operasi Basarnas Mayjen TNI Tatang Zainudin, di Minahasa Utara, Sabtu mengatakan, respek dengan masyarakat pesisir yang ikut prihatin terhadap musibah jatuhnya pesawat swasta bernomor seri PK ELR type Thrush 510 milik maskapay penerbangan PT Elang Nusantara Air.
"Mereka inisiatif melakukan doa bersama yang melibatkan tokoh-tokoh agama untuk segala prosesnya nanti," ujar Tatang Z.
Dia mengatakan, tanggung jawab besar serta jiwa tolong menolong yang ditunjukkan masyarakat Minahasa Utara patut diapresiasi karena secara inisiatif mau menghadirkan tokoh agama kristen dan muslim mengawali proses evakuasi.
"Terima kasih atas inisiatif ini, semoga kedua korban baik sudah menjadi jasad ataupun masih hidup dapat juga bangkai pesawat dapat ditemukan hari ini," kata Tatang Z berharap.
Proses ini kata Tatang Z telah diperkuat lagi. Selain tiga alat pendeteksi bawah laut, masyarakat dan tim Doa akan memberikan kekuatan lebih dalam meningkatkan proses evakuasi.
"Dengan berbagai macam cara akan kita lakukan, penyisiran-penyisiran lokasi tempat jatuhnya pesawat akan diarungi," katanya.