Jumat 05 Dec 2014 14:27 WIB

'Datangkan Lebih Banyak Kapal Pesiar ke Bali'

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kapal pesiar (ilustrasi)
Foto: alarabiya
Kapal pesiar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita), I Ketut Ardana mengatakan target pemerintah pusat untuk kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada 2019 bukan hal mustahil. Salah satu cara paling potensial untuk mencapainya melalui pengembangan lebih banyak pelabuhan wisata atau darmaga laut.

"Untuk mencapai 20 juta wisman itu tak mudah. Harus ada tools atau alatnya. Caranya? Datangkan lebih banyak kapal pesiar (cruise) ke Bali," kata Ardana, Jumat (5/12).

Kapal pesiar mewah, kata Ardana bisa membawa 4.000-5.000 wisman per hari. Pemerintah diminta berkomitmen membangun dan memperbaiki lebih banyak pelabuhan.

"Ini tidak boleh tidak. Di Bali itu banyak potensinya, seperti di Benoa, Cerukan Bawang, dan Tanah Ampo yang proyeknya bertahun-tahun tidak jadi," kata Ardana.

Sebagai pelaku industri pariwisata, Asita akan terus berjalan meningkatkan kualitas produk wisatanya dengan atau tanpa dukungan pemerintah.

Bupati Karangasem, I Wayan Geredeg meminta komitmen pemerintah pusat untuk memberi kepastian tentang kelanjutan proyek Darmaga Pesiar Tanah Ampo. Total kekurangan dana untuk pengembangan proyek pelabuhan wisata ini mencapai Rp 250 miliar.

"Ngapain kami menunggu tiga tahun tapi tak jelas arahnya kemana. Padahal, potensi pelabuhan ini sangat jelas dari sisi investasi," ujar Geredeg kepada Republika.

Menurut Geredeg, pemerintah pusat menggunakan konsep Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) untuk pengembangan pelabuhan ini. Hal ini yang dinilainya menjadi kendala susahnya investor masuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement