Jumat 05 Dec 2014 11:14 WIB

Jadi Wagub DKI: Djarot Belum Bertemu Muka dengan Ahok

Rep: C62/ Red: Winda Destiana Putri
Gubernur DKI Jakarta, Ahok
Gubernur DKI Jakarta, Ahok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --‎ Polemik siapa calon wakil gubernur DKI Jakarta sudah selesai. Setelah Dewan Pimpinan Pusat (DPP PDIP) menyodorkan mantan wali kota Blitar Djarot Syiful Hidayat kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Meski sudah resmi diusung PDIP sebagai wakil gubernur, Djarot mengaku belum bertatap muka dengan Basuki Tjahaja Purnama yang tak lain untuk membicarakan masalah pengusungannya sebagai wagub.

Saat ini, Djarot masih berada di luar Jakarta terkait agenda resesnya sebagai anggota DPR. Sehingga belum bisa bertemu Ahok dan juga pimpinan PDIP.

"Belum ketemu. Kalau telpon-telponan sering," kata Djarot saat dihubungi Republika, Jumat (5/12).

‎Djarot yang saat ini duduk di Komisi II DPR itu menuturkan, jika nanti setelah dilantik menjadi wakil gubernur dirinya tidak akan banyak membuat program kerja baru namun akan lebih banyak melanjutkan pekerjaan apa saja yang harus diselesaikan.

"Tugas saya itu adalah membantu pak gubernur untuk mewujudkan, merealisasikan beberapa program yang sudah dirumuskan‎," katanya menambahkan.

Misalnya kata Djarot, program-program kerja DKI Jakarta yang sudah dirumuskan dan harus dia lanjutkan adalah melanjutkan pembangunan kampung deret, pembangunan pasar tradisional dan tata kelola birokrasi.

"Jadi sama-sama pak gubernur. Karena Jakarta ini butuh soliditas dari para pemimpinnya," ujarnya.

Djarot mengatakan, jika pemimpin suatu daerah di kota/kabupaten dan provinsi tidak solid, maka program kerja di kota itu sulit tercapai.

 

Djarot juga akan mengadopsi program kerja yang pernah diterapkan di kotanya Blitar yang membatasi pembangunan mall dan mini market.

Karena menurut Djarot, pembangunan mall dan mini market merupakan penyebab Jakarta menjadi macet dan sering terkena banjir dan hilangnya ruang terbuka hijau sebagai tempat rekreasi warga Jakarta.

‎"Jadi sudah cukuplah pembangunannya kan sudah overload karena di semua titik ada mall," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement