REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyebaran penyakit HIV AIDS di Jakarta Timur tergolong tinggi. Kasie Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Drg Gagah Daru Setiawan mengatakan di Jakarta Timur penderita HIV AIDS sekitar 800 orang.
Menurut Gagah, Jakarta Timur menempati urutan tertinggi ketiga penderita HIV AIDS setelah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Untuk skala nasional DKI Jakarta menempati posisi pertama.
Pengidap HIV AIDS di Jakarta Timur di dominasi akibat seks bebas atau seks dengan berganti pasangan, kemudian akibat jarum suntik pengguna narkoba.
"Penyebab karena era globalisasi pergaulan, yang sudah seks bebas dengan berganti pasangan," katanya Jumat (5/12).
Gagah mengaku pengobatan untuk penderita HIV AIDS belum ada, tapi untuk penekanan jumlah virus dengan menggunakan terapi Antiretroviral (ARV). ARV bekerja untuk menekan agar virus tidak bertambah atau menyebar, kemudian untuk meningkatkan kualitas hidup pengidap HIV AIDS sendiri.
Puskesmas di Jakarta Timur sudah melakukan pembinaan serta terapi ARV kepada pengidap HIV AIDS. "Puskesmas melakukan pembinaan bukan penyembuhan tapi peningkatan kualitas hidup dengan ARV," ucapnya.