REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Belasan sapi milik peternak di Desa Kendalrejo, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mati mendadak dengan gejala mirip terkena penyakit antraks.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Blitar, Yuda Satya, mengatakan dari hasil pemeriksaan awal ada dugaan yang mengarah ke penyakit menyerupai antraks.
"Itu dugaan sementara menyerupai antraks, tapi pastinya kami masih nunggu hasil uji laboratorium," katanya dikonfirmasi terkait laporan belasan sapi milik peternak di Desa Kendalrejo, Kecamatan Srengat, mati.
Dinas terkait, kata Yuda Satya, kini intensif memberikan vaksin guna mencegah penularan penyakit itu. Ia mengatakan, uji laboratorium itu dilakukan di Malang dan Yogyakarta, sebab fasilitas di tempat tersebut lebih lengkap.
Laboratorium yang dimiliki oleh Dinas Peternakan Kabupaten Blitar masih minim, sehingga harus mendapatkan dukungan dengan uji laboratorium di tempat yang lebih bagus.
Diungkapkannya, saat ini masih dilakukan pemeriksaan terkait dengan sampel ternak yang mati tersebut. Ternak yang mati itu berada di satu lokasi dan mati beruntun. Ia juga mengatakan, ternak mati yang ditangani oleh dinas adalah empat ekor. Pemilik sendiri mengaku kehilangan 14 ekor ternaknya, tapi yang dilaporkan ke dinas adalah empat.