Kamis 04 Dec 2014 10:09 WIB

NU Dukung Tenggelamkan Kapal Pencuri Ikan

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj berpidato saat Halal Bihalal Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DKI Jakarta, Ahad (25/8).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj berpidato saat Halal Bihalal Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DKI Jakarta, Ahad (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj mendukung kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dengan menenggelamkan kapal pencuri ikan di wilayah perairan Indonesia.

"Kami warga NU mendukung kebijakan penenggalaman kapal pencuri ikan dan awaknya ditangkap untuk diadili," katanya di Magelang, Rabu (3/12) malam.

Ia mengatakan hal tersebut pada acara Haul ke-21 KH. Asrori Ahmad dan 40 hari wafatnya Nyai Hj. Ma'munatun Asrori di Pondok Pesantren Raudhatut Thullab di Desa Wonosari Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang yang dihadiri ribuan umat Islam.

Ia menuturkan kekayaan laut Indonesia sangatlah luar biasa oleh karena itu kebijakan pemerintah yang paling menentukan dalam pengelolaan kekayaan tersebut.

"Kami harapkan pemerintah tegas, jangan sampai kekayaan ini hanya dinikmati oleh para konglomerat saja, apalagi konglomerat asing. Padahal masih banyak rakyat miskin di negeri ini," katanya.

Ia berharap pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla tegas, jangan sampai ke depan kekayaan hanya dimonopoli oleh pengusaha besar saja.

"Saya respek dan mudah-mudahan benar-benar dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dengan kebijakan yang tegas tersebut," katanya.

Ia menuturkan penenggelaman kapal pencuri ikan merupakan upaya "shock therapy" pada orang-orang yang mencoba mencuri ikan di wilayah perairan Indonesia.

"Sudah cukup mereka mencuri ikan di Indonesia, kita sudah kehilangan ratusan triliun rupiah," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement