REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Yusuf Mansur meminta kaum Muslimin maupun Muslimat untuk tidak meninggalkan identitas atau atribut keislaman dalam kehidupan keseharian. Tentu saja pertimbangannya hal itu sangat penting.
Pasalnya, saat ini ia melihat fenomena bahwa atribut keislaman sudah dipakai oleh para tersangka saat di pengadilan. "Cukup menyedihkan," katanya melalui akun Twitter, @Yusuf_Mansur.
Karena itu, ia meminta agar umat Islam memunculkan sedikit saja kecintaan dan kebanggaan, terhadap Islam, sebagai agama satu-satunya yang diridhai Allah. "Gaya orang-orang Islam di Indonesia, sudah ngepas banget dengan karakter kita. Dalam berpakaian, dalam berkomunikasi, dalam beraktivitas. Udah sip," ujarnya.
Pimpinan Ponpes Daarul Quran Bulak Santri, Cipondoh tersebut menyinggung soal beredarnya video yang membuatnya miris. "Rekaman keluarga Kristiani yang ngaji Bibel, benar-benar seperti orang-orang kampung kita mengaji. Pakai salam dengan salam Islam. bersila dengan silanya Muslim Muslimah ketika ngaji. Pake lekar juga sebagai tatakan Bibel. Pakai kain, sorban, peci."
Sementara itu, ia menyoroti kaum Islam, untuk sekadar menenteng Alquran di keramaian, dan membacanya saja sudah malu. "Bertambah atribut yang lain, selain atributnya selama ini. Sementara anak-anak kita, sekarang sudah banyak yang berdoa, dengan gaya doanya Mahabrata. Sbagian pejabat atau petinggi, bahkan secara tidak sengaja mensosialisasikan salam lain."