REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Gajah Mada (UGM) Arie Sudjito menilai, keterlibatan Nurdin Halid untuk pemenangan Aburizal Bakrie (Ical) merupakan rahasia umum yang sudah diprediksi sebelumnya. Karena, sebagian besar publik sudah tahu, kalau Nurdin berada di kubu Ical.
Ia pun tak heran jika ada kemudian beredar rekaman suara yang diduga Nurdin menggiring pengurus DPD untuk memenangkan Ical. Seolah, membuat skenario agar Ical terpilih secara aklamasi.
"Nurdin itu pro-Ical, sebagian besar orang sudah tahu itu. Jalan tol untuk Ical, "ujar Arie saat dihubungi ROL, Rabu (3/12).
Wacana itu, menurutnya, menjadi alasan mundurnya Airlangga Hartarto dari bursa calon ketua umum. Karena jika ia tetap maju, maka akan memberikan kesan sistem demokrasi di Golkar telah berjalan.
Golkar, kata, akan memiliki alasan kalau munas telah berjalan dengan demokratis. Padahal, meskipun Airlangga maju, Ical dipastikan tetap terpilih lagi.
"Kalau Airlangga Maju, jadi alasan legitimasinya Ical, karena ada kompetisi di dalamnya," ujar Arie.
Ia menilai, penggiringan suara pun jelas-jelas dimobilisasi. Misalnya terlihat dari surat tanda tangan dukungan yang dibiarkan terbuka dan tidak ada mekanisme voting tertutup.
Berbagai hal di atas, kata dia, menunjukan kalau ada skenario untuk memeangkan Ical. "Termasuk soal rekaman tersebut, jika benar adanya, menjadi satu bagian pemenangan untuk Ical," kata dia.