REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Sambangi para nelayan di perkampungan nelayan Tambaklorok, Kota Semarang, Presiden Jokowi berikan bantuan sebesar Rp 300 juta. Kepada warga setempat, Presiden Jokowi meminta agar bantuan ini dapat dikelola untuk kepentingan para nelayan yang membutuhkan.
Seperti untuk berbagai modal usaha, modal untuk menangkap ikan dan hal- hal lain yang lebih bermanfaat bagi nelayan. Termasuk untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan. “Jangan gunakan untuk hal yang tidak penting,” tegas Jokowi didampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Wali Kota semarang, Hendrar Prihadi, Selasa (2/12).
Pada kesempatan ini Jokowi juga berkesempatan membagikan Kartu Program Simpanan Keluarga Sejahtera secara simbolis kepada warga Tambaklorok. Presiden juga melaksanakan tradisi ‘blusukan’ untuk melihat langsung kondisi perkampungan nelayan, di pesisir utara Kota Semarang ini. Bersama- sama para nelayan, Presiden juga menyempatkan melihat kondisi garis pantai di daerah ini yang tiap tahun terus ditekan abrasi.
Tak terkecuali dermaga pendaratan kapal para nelayan, yang sudah penuh sesak dan kondisinya juga memprihatinkan. Tak luput, para nelayan Tambaklorok, Semarang pun mencurahkan uneg- uneg mereka perihal kenaikan harga solar bersubsidi. Kenaikan komponen utama untuk menangkap ikan di laut ini dinilai telah membabani para nelayan, tak terkecuali nelayan di Tambaklorok ini.
Kepada para nelayan, Jokowi meminta agar warga nelayan di Tambaklorok mengoptimalkan koperasi sebagai salah satu penopang perekonomian warga. Sebab berdasarkan penjelasan dari para tokoh warga setempat koperasi nelayan yang dibentuk di perkampungan ini belum optimal dalam melaksanakan fungsinya.
Sebelumnya, dalam kunjungan kerja ke Semarang, Presiden Jokowi juga memberikan pengarahan dalam apel bersama 31 orang Kapolda serta 452 Kapolres di tanah air, di Akpol Semarang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika