Rabu 03 Dec 2014 01:12 WIB

Angkot BBG Jadi Harapan Pengemudi Angkot

Rep: C09/ Red: Winda Destiana Putri
Angkutan BBG
Foto: Republika/PRayogi
Angkutan BBG

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sejumlah pengemudi angkutan kota (angkot) di Bogor mengaku menaruh harapan besar pada pengadaan angkot berbahan bakar gas (BBG) yang rencananya akan kembali diaktifkan oleh pemerintah kota (pemkot).

Kelebihan angkot BBG dianggap dapat membantu meningkatkan kesejahteraan pengemudi.

Dedi, pengemudi angkot jurusan Bantar Kemang-Merdeka, mengatakan, angkot BBG dapat memakan biaya lebih murah dari angkot BBM. Sebabnya, harga BBG hanya Rp 3.100 per LSP (Liter Skala Premium).

"Dengan BBG dapat hemat hingga puluhan ribu, uang sisa setoran dapat langsung masuk kantong," ungkap Dedi, Selasa (2/12).

Hanya saja, angkot yang telah beroperasi lebih dari 10 tahun tidak dapat dipasangi converter kit BBG karena sudah tidak layak jalan. Hal itu, menurut Dedi, menyusahkan pengusaha dan pengemudi angkot.

"Terus angkot-angkot yang tua bagaimana?" keluh Dedi.

Dedi berharap pemkot dapat memberi kebijakan terbaik mengenai aktifasi angkot BBG ini. Ia ingin pemerintah juga mempertimbangkan pengemudi dan pengusaha angkot yang memiliki mobil-mobil keluaran di bawah tahun 2004.

"Kalau mau, mobilnya dibeli sama pemerintah," jelasnya.

Pemkot Bogor melalui Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor, berencana akan segera menambah angkot BBG. Saat ini 50 angkot Bogor yang maksimal berusia 10 tahun telah resmi menggunakan gas sebagai bahan bakar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement