REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisruh internal Partai Golkar kian meruncing. Setelah konflik dalam penyelenggaraan musyawarah nasional (Munas) di Bali, kali ini intrik Golkar bertambah dengan pemecatan anggota presidium penyelamatan partai Golkar yang dikomandoi Agung Laksono.
Saat dimintai konfirmasi soal pemecatan dirinya dalam munas hari kedua di Bali, Ketua Tim Penyelamat Partai, Agung Laksono hanya membenarkan pemecatan oleh munas yang diselenggarakan kubu Aburizal Bakrie.
"Benar (dipecat), tapi saya belum membaca surat pemecatannya," kata Agung saat dihubungi Republika Online, Selasa (2/12).
Dengan kejadian ini, diantara kader partai Golkar sendiri sudah terjadi perseteruan hingga saling pecat. Masing-masing kubu mengklaim pihak merekalah yang paling benar dan sudah sesuai dengan aturan yang ada di partai.
Bahkan, Agung Laksono menegaskan pihaknya sudah memecat beberapa kader Golkar yang menjadi motor penyelenggaraan Munas partai berlambang pohon beringin itu di Bali.
"Kita sudah pecat duluan mereka, ARB (Aburizal Bakrie), Idrus Marham, dan orang-orang yang merusak partai Golkar," tegas Agung.
Agung menjadi ketua tim penyelamatan partai Golkar dengan dibantu beberapa tokoh inti seperti Agus Gumiwang, Priyo Budi Santoso, Nusron Wahid juga Agun Gunandjar. Saat ini tim penyelamatan partai menguasai kantor DPP partai Golkar dan mengklaim pihaknya sudah sesuai AD/ART.