Selasa 02 Dec 2014 15:15 WIB

Ruh Munas Golkar adalah Kedewasaan Berargumentasi

 Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Akbar Tandjung (kiri) berbincang dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kanan) dalam Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, Selasa (2/12).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Akbar Tandjung (kiri) berbincang dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kanan) dalam Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, Selasa (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ‎Suasana Munas Golkar di Bali dinilai berjalan kondusif. Meski pernah ada keributan diluar area, Munas berjalan dengan berdasarkan musyawarah dan mufakat.

Ketua DPD II Golkar Cianjur, Ade Barkah, menjelaskan prinsip kedewasaan dalam berargumentasi menjadi ruh peserta munas kali ini. "Kami menyampaikan pendapat apa adanya, sesuai fakta. Kami bersyukur didengarkan dan diterima setiap pendapat yang diutarakan. Sangat demokratis," imbuh Ade.

Pihaknya berharap penyelenggaraan munas yang demokratis dan kondusif ini menjadi barometer bermusyawarah di seluruh Indonesia.

Ketua DPD II Golkar Depok, Babai Suhaimi bersyukur penyelenggaraan Munas Golkar di Bali berjalan kondusif. "Alhamdulillah kami bermusyawarah disini," imbuhnya. Saat ini, Munas sedang pemaparan pendapat pengurus DPD terhadap kinerja DPP. Semuanya berjalan dengan demokratis berdasarkan prinsip bermusyawarah.

Peserta Munas tidak ada yang dipaksa atau diancam untuk menyukseskan kepentingan tertentu. Kegiatan ini mengalir secara alami‎. "Tidak ada pemaksaan. Tidak ada intimidasi," imbuh Babai.

Peserta dengan penuh kedewasaan menyampaikan aspirasi dan pendapat dengan baik. Kalaupun ada pandangan berbeda maka disikapi dengan bijaksana. Babai menilai suasana Munas seperti ini‎ menggambarkan kematangan kader Golkar dalam berdemokrasi. Prinsip saling menghargai dikedepankan. "Tidak ada adu otot dan adu-adu yang lain. Disini kita berargumentasi," jelas Babai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement