REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Seorang mantan guru honorer berniat menjual ginjalnya. Hal tersebut dilakukan lantaran sang ibu dirawat dirumah sakit akibat dirampok oleh kawanan geng motor setahun silam. Namun, dirinya tidak memiliki uang untuk membiayai sang ibu yang sedang dirawat di RS Sartika Asih.
''Saya mau jual ginjal untuk pengobatan ibu. Karena sudah punya hutang sana-sini,'' kata Nining (44 tahun) yang hendak menjual ginjalnya di RT 01/01, Kp Giriharja, Kelurahan Jelekong, Kecamatan Baleendah, Selasa (2/12).
Sang ibu, Imas Komana (63 tahun). Sudah dirawat selama satu tahun akibat luka dibagian muka, kepaka dan bagian tubuh lainnya. Hal tersebut juga diperparah dengan ibu Imah yang menderita diabetes sejak lama.
Sehingga, Nining terpaksa meninggalkan pekerjaannya sebagai guru TK karena harus merawat ibunya. Sebelumnya, Nining bekerja sebagai guru SD, namun, semenjak ada masalah dengan suaminya, ia memutuskan pindah mengajar karena tak tahan dengan omongan dari saudara-saudaranya.
Nining yang telah bercerai dengan suaminya tersebut sejak 2012, menambah beban hidupnya karena harus menanggung keluarganya seorang diri dengan anak keduany. Karena, anak pertamanya ikut sang ayah.
Saat ini ia memiliki hutang hingga mencapai Rp 20 juta. Dirinya terpaksa mengutang karena gajinya sebaga guru tidak mencukupi biaya pengobatan, yang mencapai Rp 13 juta selama dua minggu, belum lagi untuk biaya hidup dan sekolah anaknya.
''Saya mau menjual ginjal untuk membayar utang dan membeli rumah untuk ibu. Yang penting saya yang merawat, kasihan ditinggal sendiri,'' ujarnya.
Nining mengakui ide tersebut muncul dari salah seorang tetangganya. Tetangganya tersebut mengatakan bahwa ada orang yang menjual ginjalnya hingga ratusan juta rupiah. ''Kalau saya sih mau jual ginjal berapa saja. Yang penting hutang saya untuk pengobatan ibu bisa terbayar,'' harapnya.