REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencatat 678 orang positif menular penyakit acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) dan Human Immunodeficiency Virus (HIV) pada tahun 2013 hingga 2014.
"Angka ini terus bertambah setiap tahunnya. Pada tahun 2012, tercatat 537 penderita,'' kata Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Penyakit dan Kesehatan lingkungan (P2PKL), Euis Wulandari, di Bogor.
Euis menjelaskan jumlah penderita penyakit ini meningkat 141 penderita tahun ini. Karena, daerah perkotaan jadi daerah rawan potensi penyebaran penyakit AIDS dan HIV.
Dengan mulai bertambahnya jumlah tersebut, lanjutnya, menjadi sebuah peringatan agar upaya pencegahan dapat dilakukan secara maksimal. Dilihat dari jumlah kelompok beresiko mengalami pergeseran ke kelompok tidak beresiko.
"Beberapa waktu lalu didominasi pengguna narkoba dan prilaku pergaulan bebas. Kini HIV/AIDS bisa menyerang tenaga pekerja yang beresiko tinggi di bidang kesehatan seperti dokter dan perawat. Jika terluka benda tajam setelah melakukan pemeriksaan," katanya.
Eius menyebutkan Pemerintah Kabupaten Bogor melalu Dinas Kesehatan telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan pencegahan dan penanganan penderita HIV/AIDS. Caranya dengan pemberian penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya penyakit HIV/AIDS.
Selain itu, beberapa program pencegahan melalui layanan penyuluhan dan pendeteksian dini terus di lakukan puskesman Ciawi, Citeureup, Ciomas, Cileungsi, Cibung-bulang serta untuk pengobatan sudah bisa di RSUD Ciawi dan Cibinong.
Ia berharap semoga dari hasil penyuluhan tentang penyakit HIV/AIDS bisa mencegah masyarakat terkena penyakit tersebut.