Senin 01 Dec 2014 20:37 WIB

NTB Khawatirkan Ancaman HIV/AIDS

Rep: ahmad baraas/ Red: Damanhuri Zuhri
HIV/Aids
HIV/Aids

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kasus HIV/AIDS di Nusa Tenggara Barat (NTB) terus meningkat dan menjadi salah satu ancaman bagi daerah yang salah satu pulaunya dikenal dengan sebutan daerah seribu masjid.

Sekretaris Daerah NTB, H Muhammad Nur mengatakan, HIV/AIDS di NTB, hingga akhir November 2014 tercatat mencapai 912 kasus.

"HIV/AIDS sudah menyebar di seluruh kabupaten dan kota di NTB," kata Muhammad Nur, dalam talk show HVI/AIDS, Ahad (30/11) malam.

Dalam pemaparannya, Nur tampil mewakili Gubernur NTB TGH Zainul Majdi. Ikut pula membawakan presentasinya, Kadis Kesehatan NTB, Drg Eka Junaedi, dan Kakanwil Kemenkum dan Ham NTB, Drs Agus Komsi.

Muhammad Nur mengemukakan, HIV/AIDS di NTB telah menyentuh kaum ibu rumah tangga, bahkan balita usia 18 bulan hingga anak usia sembilan tahun. Penyebab penularan HIV/AIDS di NTB hubungan hetero sesksual dan penggunaan jarum suntik.

Kadis Kesehatan NTB, Eka Junaedi mengatakan, dari 912 kasus HIV/AIDS di NTB, 408 orang dalam kategori terkena HIV dan 504 orang sudah terkena AIDS.

Mereka yang terkena virus yang belum ada obatnya itu kata Eka, berasal dari berbagai profesi. "Itu berarti HIV/AIDS tidak pandang bulu, bahkan dapat mengancam siapa saja, termasuk ibu rumah tangga dan balita yang tidak bersalah," katanya.

Eka mengatakan, HIV/AIDS perlu dikenali, termasuk cara-cara penularannya, untuk dihindari. Dengan memahami prilaku berisiko, masyarakat harus dapat menghindarinya, juga tidak menularkannya kepada orang lain.

Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM NTB, Agus Komsi mengatakan, masyarakat agar menjaga prilakunya jika tidak ingin terkena HIV/AIDS. Salah satunya kata Agus, dengan menghindari hubungan seks dengan orang yang bukan suami atau istrinya.

Menurut Agus, dengan melakukan hubungan seks dengan orang-orang yang tidak ada hubungan pernikahan, tidak bisa dijamin, apakah pasangan itu terbebas dari HIV/AIDS. Kalau salah satunya telah terjangkit virus AIDS, maka pasangannya pasti tertular.

Kalau mereka kemudian pulang ke rumah dan kemudian berkumpul dengan pasangannya di rumah, maka akan menulari lagi. "Karena itu cukup berhubungan dengan satu pasangan saja, yang sudah pasti kehalalannya," kata Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement