Senin 01 Dec 2014 18:51 WIB

Dirut Pertamina Baru Diminta Fokus Bersihkan Mafia Migas

SPBU Pertamina
Foto: Republika/Prayogi
SPBU Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komite Reformasi Tata Kelola Migas sekaligus pengamat energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi, berpendapat salah satu tugas pertama Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) yang baru yakni membenahi korporasi dalam kesesuaiannya dengan tata kelola migas.

“Tugas pertama dalam waktu dekat tentu saja membersihkan mafia migas karena ia dari luar tidak punya beban,” ucap Fahmi saat dihubungi wartawan, Senin (1/12).

Tugas selanjutnya, kata Fahmi, memperbaiki sisi GCG Pertamina. Terutama adalah pembenahan skema bisnis yang saat ini sarat mengakomodir para pemburu rente broker migas yang hanya ongkang-ongkang kaki, namun menikmati margin besar.

“Soal broker migas itu juga kritik yang saya sampaikan ke Pertamina. Bukan hanya di sisi Minyak dan LPG, bahkan anak usahanya yang baru dibentuk pada akhir tahun 2010 pun, seperti Pertagas misalnya," ucap dia.

Komite Reformasi Migas akan membuat semacam pagar agar pemburu rente, termasuk broker gas, tidak bisa mendekat. "Manakala mendekat sudah tersetrum. Tak kalah penting fokus ke hulu juga harus dilakukan. Misal capacity building kemampuan Pertamina dan pegawainya, bukan hanya sekedar jadi ndoro dengan skema kontrak kerja sama dengan asing," kata dia.

Fahmy melanjutkan, "Fokus di hulu dengan cara peningkatan kemampuan lokal seperti itu akan mempercepat Pertamina bertransformasi menjadi perusahaan kelas dunia."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement