Selasa 02 Dec 2014 03:51 WIB

Ratusan Rumah di Bima Rusak Diterjang Puting Beliung

  Warga mengangkut barang dari rumah yang roboh akibat diterjang angin puting beliung di Desa Srikaton, Kayen, Pati, Jateng, Kamis (24/10). (Antara//Andreas Fitri Atmoko)
Warga mengangkut barang dari rumah yang roboh akibat diterjang angin puting beliung di Desa Srikaton, Kayen, Pati, Jateng, Kamis (24/10). (Antara//Andreas Fitri Atmoko)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sebanyak 396 rumah di dua kelurahan, yakni Rabangodu Utara dan Rabangodu Selatan Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, rusak akibat diterjang angin puting beliung.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTB Wedha Magma Ardhi di Mataram, Senin, mengatakan angin puting beliung yang menerjang dua kelurahan di Kota Bima tersebut terjadi pada Ahad (30/11) sekitar pukul 13.30 WITA.

Akibat angin puting beliung yang datang secara tiba-tiba itu, kata Magma, ratusan atap rumah warga di kedua kelurahan tersebut mengalami rusak parah dan ringan. Bahkan, beberapa dilaporkan dalam keadaan ambruk.

"Berdasarkan data yang berhasil dihimpun tercatat sebanyak 99 rumah mengalami rusak berat, sedangkan 148 rumah mengalami rusak ringan," kata Wedha Magma Ardhi.

Menurut dia, selain menyebabkan ratusan rumah rusak, terdapat satu orang mengalami luka-luka, akibat ditimpa atap rumah saat angin puting beliung menerjang dua kelurahan di Kota Bima tersebut.

"Kalau korban jiwa tidak ada, hanya saja dari informasi yang kami terima satu orang warga mengalami luka berat, sedangkan beberapa warga lainnya hanya luka ringan," ucapnya.

Saat ini tim bantuan dari Pemerintah Provinsi NTB sudah berada di lokasi untuk memberikan bantuan dan mendata rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung tersebut.

Selain bantuan personel, pihaknya juga telah mengirimkan bantuan terpal dan tenda-tenda darurat, termasuk logistik kepada Pemerintah Kota Bima sehingga bisa segera dibagikan kepada masyarakat yang menjadi korban angin puting beliung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement