Senin 01 Dec 2014 16:27 WIB

Kasus HIV/Aids Tangerang Didominasi Usia Produktif

Rep: C05/ Red: Erdy Nasrul
HIV/Aids
HIV/Aids

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG—Sepanjang tahun 2004 hingga 2014, Kasus HIV/Aids Kota Tangerang didominasi usia Produktif. Besaran usia produktif yang terkena kasus HIV/Aids sebesar 70 persen. Usia produktif berada pada rentang 20 hingga 50 tahun.

Dr Indri Bevy, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengatakan usia produktif identik dengan 3M. Dia menyebutkan 3M itu yaitu money, mobile, dan men. “ Uang, mobilitas tinggi dan juga lelaki,” ujar dia, Senin (1/12). 

Indri menuturkan 3M ini yaitu uang, mobilitas warga, dan lelaki lahir karena Kota Tangerang sebagai penyangga Jakarta. Kota Penyangga menurut dia membuat karakteristik warganya tak jauh beda dengan kota besar. “Pergaulan kota besar lebih rawan terkena kasus HIV/Aids,” ujar dia.

Dia menyebutkan saat ini kurang lebih 69 persen penduduk Kota Tangerang berasal dari pekerja di Jakarta. Sedangkan angka 69 persen ini menurut dia selalu melakukan mobilitas pulang pergi Tangerang- Jakarta.” Pekerja ini meski tidak semua, membawa gaya hidup yang rawan menyebabkan HIV/Aids,” ujar dia. Dia menyebutkan  gaya hidup seperti penggunaan jarum suntik, hubungan seksual yang berganti-ganti, dan hubungan sesama jenis adalah rawan terkena HIV/Aids.

Di kota Tangerang , Indri mengatakan penggunaan jarum suntik menjadi penyumbang kasus terbanyak yaitu 407 kasus. Disusul dengan dengan hubungan seksual yang berganti-ganti 200 kasus, hubungan seksual sesama jenis 50 kasus, dan juga penurunan dari orangtua ke anak 30 kasus.

Indri mengatakan saat ini total kasus HIV/Aids di Tangerang sebanyak 997 kasus. Dia menuturkan dari tahun ke tahun angka selalu naik. “2011 sebanyak 684 kasus, 2012 ada 832 kasus, 2013 ada 936 kasus, dan 2014 ada 997,” ujar dia.

Dia menyebutkan beberapa program dijalankan untuk menekan pertumbuhan angka HIV/Aids. Dia menjelaskan ada program pengobatan dan ada juga program pencegahan. “Untuk pencegahan kita ada program VCT (Voluntary Counselling Testing),” ujar dia. Dia menjelaskan bahwa VCT adalah program berbentuk konseling. “ Kita menggandeng Satpol PP dan juga Kesbanglinmas,” ujar dia menambahkan. Indri menyebutkan VCT selama tahun 2014 dilakukan di titik 32 titik rawan HIV/Aids.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement