Senin 01 Dec 2014 08:43 WIB

Reshuffle Kabinet Bisa Selamatkan Jokowi JK

Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla saat membacakan pengumuman kabinet di Istana Negara, Ahad (26/10)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla saat membacakan pengumuman kabinet di Istana Negara, Ahad (26/10)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa pihak menilai Presiden Joko Widodo harus melakukan reshuffle kabinet kerja, karena ada beberapa menteri yang dianggap tak mampu bekerja. Sekretaris Pusat Kajian (Pusaka) Trisakti, Fahmi Habsyi menilai reshuffle kabinet perlu dilakukan untuk menyelamatkan pemerintahan Jokowi-JK.

"Ada beberapa menteri yang tidak mampu kerja dan semakin memperburuk komunikasi politik Jokowi-JK," kata Fahmi di Jakarta, Senin (1/12)

Ia mengatakan Pusaka Trisakti akan melakukan evaluasi, riset dan menghimpun masukan publik tentang kinerja menteri selama tiga bulan, dan akan mempublikasikan sebagai pertimbangan Jokowi-JK untuk merombak kabinet.

Fahmi melanjutkan, Pusaka Trisakti menempatkan diri sebagai mitra strategis kritis kabinet Jokowi-JK dan berkewajiban menyelamatkan pemerintahan Jokowi-JK bukan mengamankan jabatan menteri-menterinya.

"Jadi jika langkah dan komunikasi politik yang dibangun menteri malah menguras "ATM Politik" Jokowi-JK bukan memperkuat kualitas pemerintahan Jokowi-JK, maka Pusaka Trisakti yang paling terdepan meminta Jokowi-JK mengganti beberapa menteri di kabinet, dibanding rakyat yang meminta Jokowi-JK turun," jelasnya.

Politikus PDI Perjuangan ini mengatakan masa ketiban pulung sudah habis. Banyak menteri yang tak terbangun militansi pada masa 'berdarah-darah', kegalauan dan perjuangan Pak Jokowi-JK pada pilpres.

"Kata tokoh politbiro China Zhu Rongji, potong seekor ayam untuk takuti ayam lainnya," kata mantan aktivis '98 ini.

Sebelumnya Wakil Ketua DPR Fadli Zon menganggap banyak menteri yang tidak sesuai dengan bidangnya, memilah menteri-menteri yang jalan dan yang tidak jalan, mana yang pencitraan, mana yang benar-benar kerja, dan mana asal ngomong. Fadli pun menyarankan agar Jokowi mulai mengevaluasinya dan mempersiapkan 'reshuffle' kabinet dalam 3 bulan.

"Walau saya seteru Fadli dalam adu puisi masa Pilpres. Saran Fadli dapat dipertimbangkan ketika kita lihat beberapa menteri yang tidak mampu kerja dan memperburuk komunikasi politik Jkw-JK. Tapi tidak seekstrim 3 bulan, beri waktu 4-6 bulan," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement