Senin 01 Dec 2014 05:36 WIB
Munas Golkar

Survei: Aburizal Bakrie Berpeluang Kembali Pimpin Golkar

Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (tengah) berbincang dengan Ketua DPD Partai Golkar Bali, I Ketut Sudikerta (kanan) dan Ketua Penyelenggara Munas Golkar IX, Nurdin Halid (kiri) dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar di Nusa D
Foto: antara
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (tengah) berbincang dengan Ketua DPD Partai Golkar Bali, I Ketut Sudikerta (kanan) dan Ketua Penyelenggara Munas Golkar IX, Nurdin Halid (kiri) dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar di Nusa D

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Sinergi Data Indonesia (SDI) menyatakan Aburizal Bakrie berpeluang besar untuk memimpin Partai Golkar lagi untuk kurun waktu lima tahun ke depan.

Direktur Eksekutif SDI Barkah Pattimahu saat memaparkan hasil survei SDI yang bertajuk "Ke manakah Arah Dukungan Suara Munas Golkar" di Jakarta, Ahad (30/11), menyebutkan bahwa dukungan untuk Aburizal jauh melampaui dukungan untuk sejumlah nama kandidat ketua umum yang akan bertarung dalam Munas IX Partai Golkar di Bali pada tanggal 30 November-3 Desember 2014.

Aburizal berada di posisi paling atas dengan meraih 31,90 persen, disusul Agung Laksono (6,90 persen), Priyo Budi Santoso (6,00 persen), dan Airlangga Hartarto (3,40 persen).

Survei SDI dilakukan pada tanggal 27-29 Agustus 2014 dengan menggunakan metode proportionate stratified random sampling, melibatkan 120 responden terdiri atas ketua dan sekretaris DPD Golkar se-Indonesia. Sinergi Data Indonesia membagi sampel ke dalam empat zona, yakni Zona 1 (Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah), Zona 2 (Sulawesi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Nusa Tenggara), Zona 3 (Kepulauan Maluku dan Papua), zona ormas, dan DPP Partai Golkar.

Dari sisi zona, kata Barkah, Aburizal Bakrie sebagai calon petahana unggul di semua wilayah. "Di wilayah barat, ARB (Aburizal Bakrie, red.) meraih 30,00 persen suara, hanya mendapat perlawanan dari Agung Laksono (10,00 persen). Di wilayah lainnya, ARB tak terbendung," kata Barkah.

Aburizal juga unggul dari sisi level usia responden. Di level usia 30-39 tahun, Aburizal dipilih sebanyak 44,40 persen responden, sedangkan Agung Laksono 11,10 persen, Priyo Budi Santoso 0,00 persen, Airlangga Hartarto 11,10 persen.

Sementara itu, pada level usia 40-49 tahun, 50-59 tahun, dan 60-69 tahun, dukungan untuk Aburizal jauh melampaui kandidat yang lain.

Meski perolehan kursi parlemen Golkar menurun, yakni 106 kursi pada Pemilu 2009 menjadi 91 kursi pada Pemilu 2014, dan kadernya gagal menjadi calon presiden pada Pilpres 2014, kata Barkah, berdasarkan hasil survei SDI, mayoritas kader, terutama yang berusia lanjut, menilai Aburizal Bakrie berhasil sebagai ketua umum dan layak memimpin kembali Partai Golkar untuk lima tahun ke depan.

"Sebanyak 45,70 persen responden menilai ARB (Aburizal Bakrie, red.) sangat berhasil memimpin Golkar. Hanya 8,60 persen yang menganggap ARB tidak berhasil," kata ujar Barkah.

Mayoritas kader Golkar, sebanyak 79,30 persen menilai Aburizal berhasil karena sukses menangani Koalisi Merah Putih (KMP). Hanya 14,60 persen yang merasa tidak puas terhadap Aburizal Bakrie.

Aburizal dinilai berhasil karena Golkar memimpin KMP, menempatkan kadernya sebagai Ketua DPR RI, menempatkan kadernya sebagai Wakil Ketua MPR RI, dan Golkar menjadi oposisi.

"Sinergi Data Indonesia menyimpulkan, ARB potensial mendapat dukungan suara terbesar di Munas Bali. Kinerja ARB dinilai positif dan pemilik suara merasa dekat dengan ARB," kata Barkah.

Yang paling penting, kata dia, mayoritas pemilik suara pada Munas Partai Golkar (83,60 persen) tidak setuju adanya Munas tandingan. "Hanya 6,00 persen yang setuju (Munas tandingan)," kata Barkah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement