REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto siap maju sebagai calon ketua umum di ajang munas IX. Airlangga tidak khawatir meski harus bersaing dengan ketua umum incumbent, Aburizal Bakrie (Ical).
"Insya Allah saya siap maju," kata Airlangga kepada wartawan di lokasi pelaksanaan munas, Hotel Westin Nusa Dua Bali, Ahad (30/11) malam.
Airlangga menyatakan, terus berkonsolidasi dengan para pemilik suara di level DPD I dan II. Dia mengklaim telah mengantongi suara dari pengurus Golkar di wilayah Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua. "Sekarang sudah 40 persen," ujar Erlangga tanpa menyebut secara spesifik basis suara pendukungnya.
Kuatnya dukungan pemilik suara terhadap Ical dalam rapimnas Golkar di Yogyakarta tidak membuat Erlangga berkecil hati. Dia optimistis berpeluang menang jika pelaksanaan munas berlangsung demokratis. "Dalam ruang demokrasi peluang itu ada," katanya.
Golkar ke depan harus bisa menangkap respons perubahan zaman dan regenerasi. Airlangga mengatakan Golkar sebagai partai peraih suara terbesar kedua di pemilu legislatif memiliki tanggung jawab mengawal pembangunan ekonomi sampai 2019.
Tanggung jawab itu, menurutnya, hanya bisa dilakukan oleh generasi muda partai era reformasi. Bukan mereka yang menjadi produk politik Orde Baru. "Ke depan masanya perubahan dan regenerasi," ujar Airlangga.
Ia tidak menjawab secara gamblang soal kemungkinan mengubah posisi politik Golkar dari Koalisi Merah Putih ke dalam pemerintahan. Namun dia mengakui sikap politik Golkar selalu berubah dalam setiap munas. "Yang penting menang dulu," ujarnya.
Sebelumnya anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar, MS Hidayat menyatakan diri mundur dari bursa calon ketua umum Golkar. Dia beralasan ingin menjaga keutuhan partai dan menyatakan akan mengalihkan suarapendukungya untuk pemenangan Ical.