Sabtu 29 Nov 2014 01:36 WIB

Teka-teki Munas Golkar, Awal 2015 Atau Tetap November?

Rep: c89/ Red: Taufik Rachman
Seorang pekerja mengangkut bendera Partai Golkar dengan kendaraan saat persiapan Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, Jumat (28/11).  (Antara/Nyoman Budhiana)
Seorang pekerja mengangkut bendera Partai Golkar dengan kendaraan saat persiapan Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, Jumat (28/11). (Antara/Nyoman Budhiana)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Hasil rapat rekonsiliasi antara Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung dengan pengurus tim penyelamat partai yang dimotori Agung Laksono menyisakan teka-teki soal jadwal munas Golkar. Pertanyaan soal kapan islahnya dua kubu untuk menyepakati satu jadwal yang sama belum terjawab.

Dalam penyampaiannya kepada insan pers, Akbar selaku mediator, menyatakan hasil pertemuan sebelumnya dengan kubu Aburizal. Dimana tokoh yang kerap disapa Ical tersebut, disebutnya setuju jika Musyawarah diundur sampai tahun 2015. Namun, bukan pada bulan Januari.

"Sebelumnya saya bertemu Aburizal. Ada titik terang menuju islah dimana ia setuju Munas 2015, tapi diluar Januari,"papar Akbar, di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakbar, Jumad malam (28/11).

Hasil rapat bersama Ical diatas, kemudian ia sampaikan kepada kubu Agung Laksono sebagai bagian dari materi rapat rekonsiliasi ini. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa Akbar menyebut ada titik terang menuju islah, karena substansinya sama-sama setuju jadwalnya diundur.

Namun usai rapat berlangsung, Akbar menyebut kubu Agung Laksono tetap tak bergeming dari pendirian semula. Dimana mereka, masih memperjuangkan agar Januari 2015 Munas Golkar ke 9 harus digelar."Itu sesuai AD/ART hasil Munas Riau,"kata Agun Gunanjar, salah satu anggota tim penyelamat partai.

Menindaklanjuti segala pro-kontra diatas, Akbar selaku senior partai beringin mengatakan akan kembali berjuang mencari titik temu.  Dimana, ia akan secepatnya menemui Aburizal, untuk menyampaikan hasil rapat, pandangan Agung Laksono cs.

Dalam hitungan matematis, jika dilihat dari Jadwal Munas di Bali tanggal 30 November nanti. Berarti kurang dari dua hari Akbar akan bergerilya mencari kesepahaman antara kubu Ical vs Kubu Agung.

Solusi terbaik yang menjadi opsinya adalah mendekatkan jadwal yang menjadi keinginan Ical dan Agung. Dimana walaupun sama-sama sepakat tahun 2015, namun hanya Agung yang sudah jelas menyatakan bulannya.

Keterangan diatas mengisyaratkan apa materi pertemuan Akbar dan Ical jilid II. Yaitu menanyakan kapan bulan yang diiiginkan Ical kemudian didekatkan dengan bulan Januari yang menjadi patokan Agung.

Dengan demikian, akan menjadi pertanyaan, akan seperti apa Munas di Bali nanti. Menurut Akbar, untuk tidak menghormati rasa hormat kepada semua kader yang telah diundang. Gelaran itu akan tetap dilaksanakan dengan format yang berbeda.

Yaitu menjadi sebuah ajang penyampaian hasil rekonsiliasi dua kubu. Sekaligus menginformasikan jadwal Munas terbaru.

Namun lagi-lagi kuncinya adalah apabila Ical setuju dengan semua opsi yang menjadi jalan tengah ala Akbar diatas. Mendekatkan jadwal dua kubu. Jawabannya ada saat Akbar usai bertemu Ical nantinya dalam satu kali 24 jam ke depan.

Selain konsekuensi perubahan jadwal, Akbar berharap jika tercapai kata sepakat, kubu Agung bersedia membubarkan kelompok mereka. Yang disebut presidium penyelamat partai ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement