REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPD asal Bali, Gede Pasek Suardika berharap penyelenggaraan munas Partai Golkar di Bali tak mengganggu keamanan dan ketertiban.
Menurutnya, jika ada jaminan gelaran forum tertinggi Golkar itu berlangsung aman, masyarakat Bali pasti juga mendukung.
"Sekarang bisa nggak menjaga rasa aman? Kalau keamanan terjamin, 10 kali pun di Bali tidak apa-apa," kata Pasek di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Jumat (28/11).
Menurutnya, pelaksanaan acara partai politik, apa pun bentuknya, baik dihelat di Bali. Karena memperlancar laju roda ekonomi masyarakat lokal. Wisatawan mancanegara pun semakin gemar untuk berlibur ke Indonesia dan meningkatkan devisa negara.
Namun, kata Pasek, jika bentrok kelompok massa kader muda Golkar terjadi di Munas Bali, maka citra pariwisata nasional dipertaruhkan. Jika munas Golkar rusuh, tidak hanya Bali yang akan tercoreng. Tetapi dunia pariwisata nasional juga akan terdampak.
"Prinsipnya kita welcome, yang penting rasa aman dijaga. Tapi betul, pendekatan keamanan penting di Bali, sedikit saja massa (dua kubu Golkar) ketemu dan bentrok, bisa bahaya," ujarnya.
Sebagai senator dan putra Bali, Pasek hanya berharap dua kubu Golkar saling menahan diri jika menggelar munas di Bali. "Bila perlu dua-duanya meeting di Bali, tapi jangan bikin ribut, bikin aman saja semua," ujar Pasek