REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI menyatakan pengembangan pariwisata bahari di wilayah utara Jakarta terkendala kerusakan ekologi, terutama karena sampah.
"Untuk  pengembangan wisata bahari, ekologi lingkungan menjadi penting dan  itulah masalah Jakarta. Jakarta dengan 13 muara sungai sangat kotor di  perairannya," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Arie  Budhiman di Jakarta, Jumat, (28/11).
Meski begitu, ia mengatakan Disparbud  terus memberikan perhatian dan akan melakukan pengembangan wisata bahari  dengan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait di kawasan perairan.
Menurutnya,  pembangunan wisata bahari DKI merupakan tanggung jawab kolektif karena  pembangunannya memerlukan integrasi lintas sektoral.
"Pariwisata ini  sifatnya multisektoral sehingga menjadi tanggung jawab kolektif, tidak  bisa hanya dinas pariwisata saja, harus ada derajat yang lebih tinggi  mengatur mengembalikan ekologi yang baik," kata Arie.
Untuk membangun pariwisata bahari DKI, menurut Arie, perlu setidaknya memperbaiki hutan bakau, menjadikan laut bersih dari sampah serta pengelolaan lingkungan pulau yang baik.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Terkait target pembangunan wisata bahari, ia  mengatakan belum dapat menentukan target. Sebab, wisata bahari merupakan  orientasi wisata yang baru dibangun di tahun ini dan membutuhkan  dukungan dari berbagai sektor.
Namun, ia berharap wisata bahari dapat  siap pada 2018 saat pelaksanaan Asian Games agar dapat dipromosikan  pada puluhan ribu atlet dan penonton dari 45 negara yang berlomba dalam  perhelatan olah raga akbar tersebut.
"Pada 2018 Jakarta harus berubah  secara signifikan di semua sektor dan sumber karena di 2018 itu  terdapat pesta olahraga. Akan ada 20 ribu atlet dari 45 negara. Dan  mereka itu nantinya yang akan menjadi agen promosi kita kalau mereka  melihat keindahan Jakarta," ujarnya.
               
        sumber : Antara
	        
      
      Advertisement