REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Poros Muda Partai Golkar Andi Sinulingga meminta dewan pertimbangan partai untuk mengembalikan kontitusi dan konsistensi partai yang hilang selama kepengurusan Aburizal Bakrie (Ical).
Menrut Andi, dua elemen tersebut sangat penting bagi Golkar sebagai partai yang paling berpengalaman.
"Yang paling penting pesan kita kepada dewan pertimbangan, dalam hal ini kepada Pak Akbar. Bahwa dewan pertimbangan itu harus mengembalikan konstitusi dan konsistensi dalam organisasi. Ini yang tidak ada sekarang,” kata Andi kepada ROL, Jumat (28/11).
Andi mencontohkan, beberapa kali Ical mengambil keputusan secara sepihak. Seperti pemecatan beberapa kader potensial.
Padahal, seharusnya keputusan memecat kader secara konstitusi partai harus melalui keputusan bersama. Contoh lain yang disebutkan yaitu inskonsistensi DPP perihal penentuan jadwal munas.
Dulu, kata dia, DPP bersikeras akan mengadakan munas pada awal 2015. Hal itu sesuai rekomendasi munas Pekanbaru pada 2009.
Namun saat ini DPP justru ingin mempercepat pelaksanaan munas pada akhir November tahun ini.
"Yorrys (mantan ketua DPP) malah dipecat karena dulu ingin mempercepat munas. Artinya partai tidak konsisten dan hak konstitusi kader dilanggar," ujar mantan ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar itu.