Jumat 28 Nov 2014 16:46 WIB

Sebaiknya Munas Golkar di Hari Valentine

Rep: c08/ Red: Esthi Maharani
 Anggota tim Presidium Penyelamat Partai Golkar menggelar konferensi pers di kantor DPP Parta Golkar, Jakarta, Jumat (28/11).   (Republika/ Tahta Aidilla)
Anggota tim Presidium Penyelamat Partai Golkar menggelar konferensi pers di kantor DPP Parta Golkar, Jakarta, Jumat (28/11). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Poros Muda Partai Golkar Andi Sinulingga menyarankan agar Partai Golkar menyelenggarakan Munas IX pada 14 Februari, yaitu bertepatan dengan hari kasih sayang. Menurut Andi, momen tersebut akan tepat dilaksanakan guna kembali mempersatukan kekeluargaan dan kebersamaan semua kader partai beringin.

“Pelaksanaan Munas kalau menurut saya itu Februari saja. Tanggal 14  Februari. Biar semangatnya seperti valentine, semangat kasih sayang antar sesama kader,” kata Andi kepada Republika Online, Jumat (28/11).

Andi menyebut Februari sebagai waktu alternatif pelaksanaan Munas agar kedua belah pihak yang berseteru punya kedudukan yang sama. Hal ini dikatakan Andi, atas dasar rekomendasi dari Dewan Pertimbangan Partai Golkar yang meminta pelaksaan Munas IX di Bali 30 November-3 Desember di Bali ditunda dulu.

Begitu juga dengan tidak diakuinya Presidium Penyelamat Partai Golkar bentukan Agung Laksono dan kawan-kawan. Menurut Andi, rekomendasi dari Wantim ini harus diterima secara logika yang sehat oleh semua pihak, agar semua kader mau menurunkan ego masing-masing, dan mengembalikan tradisi Golkar yang selalu mengedepankan musyawarah dan mufakat dalam menghadapi persoalan.

“Kalau Wantim merekomendasikan  agar munas  30 Novembver itu tidak usah dulu dilakukan menang harusnya begitu. Harus ada rekonsiliasi. Baru bicarakan lagi semuanya secara bersama-sama,” ucap Mantan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement