REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Sekretaris Partai Golkar Provinsi Bengkulu, Afrizal Arifin menilai, kisruh internal jelang pemilihan kepengurusan baru karena adanya kepentingan pihak luar.
"Golkar kacau karena pihak eksternal partai yang ikut bermain. Parpol ini kan menjadi salah satu motor (penggerak) dari Koalisi Merah Putih, orang ingin KMP melemah," kata dia di Bengkulu, Jumat (28/11).
Menurut dia, KMP saat ini dinilai cukup kuat menjadi penyeimbang suara yang ada di DPR.
"Kalau Golkar kacau, kekuatan KMP menjadi berkurang. Jadi konflik bukan murni persoalan internal partai saja, bisa kita lihat dari dulu kita tetap solid, baru sekali ini ada konflik," katanya.
Untuk tingkat daerah, menurut dia, tidak ada terjadi kekisruhan seperti di pusat. "Buktinya di daerah aman-aman saja, kami tidak ada yang berselisih. Ini hanya pembentukan opini dari mereka yang tidak suka parpol kami solid. Termasuk para barisan sakit hati," ucapnya.
Ia meyakini, pelaksanaan musyawarah nasional tidak akan terjadi kekacauan seperti isu yang berkembang.
"Kami pun di daerah memberikan kebebasan kepada kabupaten dan kota memilih siapa yang ingin dipilih mereka, itu hak asasi mereka," kata Afrizal.
Ia menjelaskan, 10 orang pemilik hak suara dari DPD Golkar Provinsi Bengkulu akan berangkat besok ke Bali untuk menghadiri munas.
"Sementara 20 orang perwakilan DPD kabupaten dan kota, akan berangkat pada Minggu, dan sebelum berangkat kami telah menyampaikan dukungan terhadap salah satu calon ketum DPP," ujarnya.